Email Address

info@royalole2.com

Our Location

Jl. Ir. Soekarno No.112 Kota Batu

Nikmatnya Sashimi: Kelezatan yang Tidak Perlu Dimasak

sashimi

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/7318418139724871/

Sashimi adalah hidangan tradisional Jepang yang terdiri dari irisan tipis daging mentah, biasanya ikan atau makanan laut, yang disajikan tanpa nasi. Berbeda dengan sushi (yang sering menggunakan nasi dan bisa melibatkan isian atau gulungan), sashimi menonjolkan kemurnian rasa bahan utama.

Asal Kata “Sashimi”

Secara harfiah, “sashimi” berasal dari dua kata Jepang:

  • Sashi (刺) yang berarti “menusuk” atau “menyematkan”
  • Mi (身) yang berarti “daging” atau “tubuh”

Pada masa lalu, bagian sirip atau ekor ikan sering disematkan pada potongan sashimi sebagai penanda jenis ikan yang digunakan. Ini dilakukan karena ikan disajikan mentah, dan konsumen perlu tahu dengan jelas ikan apa yang mereka makan.

Awal Mula Konsumsi Ikan Mentah

Kebiasaan makan ikan mentah sudah ada sejak zaman kuno di Jepang. Pada Zaman Nara (710–794) dan Heian (794–1185), ikan mentah mulai dikonsumsi, biasanya dengan tambahan bumbu seperti garam atau cuka untuk tujuan pengawetan dan pemberian rasa. Namun, saat itu konsumsi ikan mentah belum lazim di kalangan rakyat biasa dan lebih umum di lingkungan bangsawan atau istana.

Zaman Muromachi: Awal Istilah “Sashimi”

Pada Zaman Muromachi (1336–1573), istilah “sashimi” mulai dikenal secara luas. Teknik memotong ikan berkembang pesat, dan penyajian sashimi menjadi bagian penting dalam budaya makan masyarakat kelas atas. Di masa ini juga dikenal teknik “ikejime”, yaitu cara membunuh ikan secara cepat dan bersih agar kualitas daging tetap terjaga. Teknik ini sangat penting dalam penyajian sashimi berkualitas tinggi.

Faktor Geografis dan Budaya

Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki akses mudah ke hasil laut segar. Budaya Jepang juga sangat menghargai rasa alami dari makanan dan kesegaran bahan. Inilah yang menjadikan sashimi tumbuh sebagai bentuk kuliner yang sangat dihargai. Orang Jepang percaya bahwa dengan menyajikan ikan dalam bentuk paling murninya, mereka bisa menikmati “umami” secara maksimal.

Zaman Edo: Sashimi untuk Rakyat

Pada Zaman Edo (1603–1868), sashimi mulai dikonsumsi secara luas oleh masyarakat umum, terutama di kota-kota besar seperti Edo (kini Tokyo). Munculnya pasar ikan besar dan berkembangnya sistem transportasi memungkinkan distribusi ikan segar yang lebih cepat. Kecap asin dan wasabi mulai digunakan secara rutin sebagai pelengkap sashimi, tidak hanya sebagai penambah rasa, tetapi juga untuk membunuh bakteri.

Perbedaan dengan Sushi

Sushi sudah dikenal lebih awal dari sashimi dalam bentuk awalnya sebagai makanan fermentasi (narezushi). Saat teknologi pendinginan dan transportasi belum ada, fermentasi nasi digunakan untuk mengawetkan ikan. Ketika ikan segar menjadi lebih mudah diakses, sashimi muncul sebagai alternatif yang lebih segar dan alami.

Sashimi biasanya menggunakan ikan atau makanan laut mentah berkualitas tinggi yang sangat segar. Bahan yang digunakan disebut “sashimi-grade”, artinya aman untuk dikonsumsi tanpa dimasak. Berikut adalah bahan-bahan paling umum digunakan dalam sashimi:

Sumber foto by:


🐟 Jenis Ikan Populer untuk Sashimi

  1. Maguro (Tuna)
    • Jenis paling populer.
    • Terdiri dari beberapa bagian: akami (daging merah), chutoro (bagian tengah yang berlemak), dan otoro (bagian paling berlemak dan mahal).
  2. Sake (Salmon)
    • Lembut, berlemak, dan kaya omega-3.
    • Populer di luar Jepang juga.
  3. Hamachi (Yellowtail)
    • Ikan ekor kuning, dagingnya lembut dan agak manis.
  4. Tai (Red Snapper)
    • Daging putih dengan rasa ringan dan tekstur agak kenyal.
  5. Hirame (Flounder)
    • Daging putih, halus, dan ringan.

🦑 Makanan Laut Lainnya

  1. Tako (Gurita)
    • Biasanya direbus dulu (tidak selalu mentah), disajikan dalam irisan tipis.
  2. Ika (Cumi-Cumi)
    • Lembut, sedikit manis, biasanya disajikan mentah.
  3. Ebi (Udang)
    • Sering direbus ringan, tapi ada juga jenis ebi mentah khusus untuk sashimi.
  4. Uni (Telur Landak Laut)
    • Tekstur lembut seperti krim, rasa gurih dan manis.
  5. Hotate (Kerang Scallop)
    • Lembut, manis, dan kaya rasa laut.

🧂 Pelengkap Sashimi

Biasanya sashimi disajikan bersama:

  • Kecap asin (shoyu)
  • Wasabi (baik asli maupun versi tube)
  • Jahe acar (gari)
  • Daun shiso (daun herbal khas Jepang)
  • Lobak putih parut (daikon oroshi)
  • Potongan es atau hiasan rumput laut agar tetap dingin dan segar

Makan sashimi memiliki berbagai manfaat kesehatan, tetapi juga bisa membawa dampak negatif jika tidak disajikan atau dikonsumsi dengan benar. Berikut penjelasan lengkapnya:


✅ Manfaat Makan Sashimi

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/204913851794782492/

1. Sumber Protein Berkualitas Tinggi

Sashimi mengandung protein murni tanpa tambahan lemak jenuh atau karbohidrat. Protein membantu:

  • Pembentukan otot
  • Perbaikan sel
  • Menjaga sistem imun

2. Kaya Asam Lemak Omega-3

Jenis ikan seperti salmon dan tuna mengandung banyak omega-3, yang baik untuk:

  • Kesehatan jantung
  • Menurunkan kolesterol jahat (LDL)
  • Menjaga fungsi otak dan memori
  • Mengurangi peradangan

3. Rendah Kalori

Sashimi tidak digoreng, tidak pakai nasi, dan tidak mengandung tambahan gula atau lemak, sehingga cocok untuk:

  • Diet rendah kalori
  • Program penurunan berat badan

4. Mengandung Vitamin dan Mineral

Sashimi mengandung berbagai nutrisi penting seperti:

  • Vitamin D (baik untuk tulang)
  • Vitamin B12 (baik untuk sistem saraf)
  • Selenium dan iodin (baik untuk fungsi tiroid)

5. Tidak Diproses

Karena disajikan mentah, sashimi tidak melalui proses pemasakan atau pengolahan berlebih, sehingga nutrisinya tetap utuh dan alami.


⚠️ Dampak atau Risiko Makan Sashimi

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/87609155246145156/

1. Risiko Parasit atau Bakteri

Jika tidak ditangani dengan benar, ikan mentah bisa mengandung:

  • Anisakis (parasit cacing)
  • Salmonella atau Listeria
  • Bakteri atau virus dari air laut tercemar

Oleh karena itu, penting memilih sashimi dari sumber yang tepercaya dan ikan dengan label sashimi-grade.

2. Paparan Merkuri

Ikan besar seperti tuna bisa mengandung kadar merkuri tinggi. Konsumsi berlebihan bisa berdampak pada:

  • Fungsi otak dan saraf
  • Ibu hamil dan anak-anak lebih rentan terhadap efek samping merkuri

3. Alergi Makanan Laut

Beberapa orang memiliki alergi terhadap seafood. Reaksi alergi bisa ringan (gatal) hingga berat (anafilaksis).

4. Masalah Pencernaan

Bagi sebagian orang, makanan mentah bisa memicu:

  • Gangguan pencernaan ringan
  • Reaksi perut sensitif, terutama jika sistem imun lemah

💡 Tips Aman Makan Sashimi

  • Pilih restoran terpercaya atau ikan sashimi-grade
  • Pastikan ikan disimpan pada suhu dingin dan tidak dibiarkan lama di suhu ruang
  • Hindari jika sedang hamil, punya masalah imun, atau alergi seafood
  • Konsumsi secukupnya, jangan berlebihan

Kesimpulan

Sashimi adalah makanan yang sehat dan bergizi tinggi jika dikonsumsi dengan cara yang benar dan aman. Ia kaya protein, omega-3, dan rendah kalori. Namun, karena disajikan mentah, tetap ada risiko kesehatan jika bahan tidak ditangani dengan standar yang baik. Pilihlah tempat makan yang profesional dan jangan lupa konsumsi dalam jumlah yang wajar.

Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.

Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2

Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *