
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/73253931434591820/
Bakcang adalah makanan tradisional Tionghoa yang terbuat dari beras ketan yang diisi dengan berbagai bahan seperti daging babi, ayam, kacang hijau, jamur, telur asin, atau kacang tanah. Setelah diisi, bakcang dibungkus menggunakan daun bambu atau daun pandan dan diikat dengan tali, lalu dikukus atau direbus hingga matang.
Bakcang biasanya berbentuk segitiga atau piramida, dengan rasa yang bisa gurih atau manis, tergantung isinya. Makanan ini sering dibuat untuk memperingati Festival Duanwu (Festival Perahu Naga) yang jatuh pada tanggal 5 bulan ke-5 dalam kalender Imlek, sebagai bentuk penghormatan kepada Qu Yuan, seorang penyair dan pahlawan Tiongkok kuno yang dikenal karena kesetiaannya pada negara.
Sejarah bakcang
Asal usul bakcang berasal dari kisah Qu Yuan, seorang penyair dan pejabat jujur yang hidup pada masa Dinasti Chu sekitar tahun 340–278 SM. Qu Yuan dikenal sangat mencintai negerinya dan berjuang keras menasihati rajanya agar rakyat hidup makmur. Sayangnya, ia difitnah oleh pejabat lain hingga diusir dari istana. Saat kerajaan Chu dikalahkan oleh musuh, Qu Yuan merasa putus asa dan memutuskan mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Sungai Miluo sebagai tanda kesetiaan kepada tanah airnya.
Rakyat yang sangat menghormatinya merasa sedih dan kehilangan. Mereka beramai-ramai mendatangi sungai untuk mencari jasad Qu Yuan, namun tidak menemukannya. Agar ikan tidak memakan tubuh Qu Yuan, rakyat melemparkan beras yang dibungkus daun bambu ke sungai. Dari tradisi inilah lahir makanan yang kini dikenal sebagai bakcang.
Untuk mengenang pengorbanan Qu Yuan, masyarakat Tionghoa kemudian memperingati peristiwa itu setiap tanggal 5 bulan ke-5 kalender Imlek dalam Festival Duanwu atau Festival Perahu Naga. Pada hari tersebut, orang-orang makan bakcang dan mengadakan perlombaan perahu naga sebagai simbol penghormatan kepada Qu Yuan.
Seiring waktu, bakcang menjadi lebih dari sekadar makanan peringatan. Hidangan ini melambangkan penghormatan, persatuan, dan rasa syukur, serta menjadi simbol kasih sayang dalam keluarga. Hingga kini, tradisi membuat dan memakan bakcang tetap hidup di berbagai negara, termasuk Indonesia, sebagai warisan budaya yang penuh makna dan sejarah.
Makna makan bakcang
makan bakcang tidak hanya sekadar menikmati makanan tradisional, tetapi juga memiliki nilai sejarah, penghormatan, dan kebersamaan yang sangat kuat dalam budaya Tionghoa.
Secara umum, makan bakcang bermakna untuk:
- 🏮 Menghormati Qu Yuan
Tradisi makan bakcang berasal dari kisah Qu Yuan, seorang penyair dan pejabat setia yang rela berkorban demi negerinya. Makan bakcang menjadi simbol penghargaan dan rasa hormat atas pengorbanan serta kesetiaannya. - ❤️ Melambangkan Kasih Sayang dan Kebersamaan
Pembuatan bakcang biasanya dilakukan bersama keluarga, dari menyiapkan isian hingga membungkusnya. Hal ini melambangkan kebersamaan, kerja sama, dan kasih sayang antaranggota keluarga. - 🙏 Ungkapan Rasa Syukur dan Doa Keselamatan
Dalam tradisi Tionghoa, makan bakcang juga dianggap sebagai tanda syukur atas rezeki dan kehidupan yang baik, sekaligus doa agar terhindar dari hal-hal buruk. - 🕊️ Simbol Pengorbanan dan Keikhlasan
Bungkus bakcang yang rapat dan isiannya yang tersembunyi di dalam menggambarkan keikhlasan dalam berbuat baik tanpa pamrih, seperti pengorbanan Qu Yuan yang tulus.
Dengan demikian, makna makan bakcang adalah bentuk penghormatan kepada leluhur, perwujudan kasih sayang, serta simbol persatuan dan rasa syukur yang diwariskan secara turun-temurun hingga sekarang.
Berikut resep dan bahan membuat bakcang:

Sumber foto by: https://images.yuktravel.com/images/upload/webpage/bakcang-bandung3.jpg
🧺 Bahan-Bahan Utama
1. Bahan Nasi Ketan
- 1 kg beras ketan putih, cuci bersih dan rendam minimal 3–4 jam
- 3 sdm minyak goreng
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 2 sdm kecap asin
- 1 sdt garam
- ½ sdt merica bubuk
- 1 sdm saus tiram (opsional untuk rasa gurih)
2. Bahan Isian Bakcang
(Isi bisa disesuaikan, tapi ini versi tradisional gurih)
- 250 gram daging babi cincang kasar (bisa diganti ayam untuk versi halal)
- 100 gram jamur shitake kering, rendam lalu potong kecil
- 2 butir telur asin, potong jadi 4 bagian
- 100 gram kacang hijau kupas atau kacang tanah, rebus sebentar
- 2 sdm kecap asin
- 1 sdm kecap manis
- 1 sdm saus tiram
- ½ sdt gula pasir
- ½ sdt merica bubuk
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sdm minyak goreng untuk menumis
3. Bahan Pembungkus
- 20–25 lembar daun bambu kering, rendam air panas hingga lunak, lalu bersihkan
- Tali atau benang dapur untuk mengikat
Cara Membuat Bakcang
Langkah 1: Menyiapkan Isian
- Panaskan minyak di wajan, tumis bawang putih hingga harum.
- Masukkan daging cincang, aduk hingga berubah warna.
- Tambahkan jamur, kecap asin, kecap manis, saus tiram, gula, dan merica.
- Masak hingga bumbu meresap dan daging matang.
- Angkat, lalu sisihkan untuk isian.
Langkah 2: Menyiapkan Nasi Ketan
- Panaskan sedikit minyak, tumis bawang putih hingga wangi.
- Masukkan beras ketan yang sudah ditiriskan.
- Tambahkan kecap asin, garam, merica, dan saus tiram.
- Aduk hingga semua bumbu merata dan ketan agak kering.
- Angkat dan biarkan agak dingin sebelum dibungkus.
Langkah 3: Membungkus Bakcang
- Ambil dua lembar daun bambu, bentuk seperti corong atau kerucut kecil.
- Masukkan sedikit ketan di dasar daun.
- Tambahkan isian daging, kacang hijau, dan sepotong telur asin.
- Tutup kembali dengan ketan hingga menutupi isi.
- Lipat daun bambu membentuk segi tiga atau piramida, lalu ikat rapat menggunakan tali.
(Pastikan tidak ada celah agar air tidak masuk saat direbus!)
Langkah 4: Memasak Bakcang
- Didihkan air dalam panci besar.
- Masukkan bakcang yang sudah dibungkus dan ikat rapat.
- Rebus selama 3–4 jam (untuk hasil lebih pulen dan matang sempurna).
- Setelah matang, angkat dan tiriskan.
Tips Tambahan
- Kalau ingin lebih cepat, bisa menggunakan presto selama ±1,5 jam.
- Untuk versi manis, isi bisa diganti dengan kacang merah manis atau pasta kacang hijau.
- Daun bambu bisa diganti daun pisang jika sulit ditemukan, tapi aroma khasnya akan berbeda.
Hasil Akhir
Bakcang yang matang sempurna memiliki aroma harum dari daun bambu, tekstur ketan lembut, dan rasa gurih legit dari isiannya. Makanan ini bisa disajikan hangat sebagai camilan, hidangan utama, atau sajian spesial saat Festival Duanwu dan perayaan keluarga.
Kapan Bakcang Dimakan?

Sumber foto by: https://media.istockphoto.com/id/980209186/id/foto/menikmati-dan-makan-zongzi-atau-bakcang-bacang-makanan-tradisional-cina.jpg?
1. Saat Festival Duanwu (Festival Perahu Naga)
- Bakcang tradisionalnya dimakan pada tanggal 5 bulan ke-5 kalender Imlek.
- Festival ini diadakan untuk menghormati Qu Yuan, seorang penyair dan pejabat setia dari Tiongkok kuno.
- Masyarakat Tionghoa membuat dan memakan bakcang sebagai bentuk penghargaan atas kesetiaan, pengorbanan, dan cinta tanah air Qu Yuan.
2. Saat Acara Keluarga atau Sembahyang Leluhur
- Bakcang juga sering disajikan ketika berdoa atau sembahyang kepada leluhur.
- Hal ini melambangkan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua atau leluhur yang telah tiada.
3. Pada Hari Raya atau Perayaan Tionghoa
- Selain Festival Duanwu, bakcang kadang juga dibuat saat Imlek, Cap Go Meh, atau acara keluarga besar.
- Tujuannya untuk mempererat hubungan keluarga dan menjaga tradisi turun-temurun.
4. Sebagai Makanan Sehari-hari
- Kini, bakcang tidak hanya dimakan saat perayaan.
- Banyak orang menikmatinya kapan saja karena rasanya yang lezat dan mengenyangkan.
- Bakcang juga mudah ditemukan di pasar tradisional atau restoran Tionghoa sepanjang tahun.
Kesimpulan:
Bakcang adalah makanan tradisional Tionghoa yang sarat makna sejarah dan budaya. Awalnya dibuat untuk mengenang kesetiaan Qu Yuan pada Festival Duanwu, kini bakcang juga menjadi simbol kasih sayang, kebersamaan, dan rasa syukur. Selain dinikmati saat perayaan, bakcang telah menjadi hidangan yang bisa disantap kapan saja sebagai wujud pelestarian tradisi dan penghormatan terhadap leluhur.
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

