
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/319826011056066218/
Gunung Lawu adalah salah satu gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung yang cukup populer di kalangan para pendaki dan pecinta alam.
Sejarah Gunung Lawu tidak hanya terkait dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan berbagai aspek budaya, spiritual, dan mitologi yang berkembang di masyarakat sekitar. Berikut adalah beberapa aspek sejarah yang penting terkait Gunung Lawu:
1. Asal Usul Nama
Nama “Lawu” diyakini berasal dari kata “Lawa” dalam bahasa Jawa yang berarti “terjal” atau “curam”, yang merujuk pada kondisi medan di sekitar gunung ini yang memang terbilang cukup menantang. Namun, ada juga yang menghubungkan nama Lawu dengan mitos atau cerita-cerita rakyat yang menganggapnya sebagai gunung yang penuh dengan nilai spiritual dan mistis.
2. Gunung Lawu dalam Kepercayaan dan Legenda
Gunung Lawu memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mitologi dan kepercayaan masyarakat Jawa. Dalam berbagai legenda, Gunung Lawu sering dikaitkan dengan dunia spiritual dan kehidupan para dewa atau makhluk gaib. Banyak yang percaya bahwa gunung ini adalah tempat yang sakral, tempat bertemunya dunia manusia dengan dunia gaib. Bahkan, puncak Gunung Lawu diyakini sebagai tempat bersemayamnya para leluhur dan sebagai tempat pertemuan dengan para dewa.
Salah satu legenda yang terkenal adalah mengenai Ratu Kidul, ratu lautan selatan, yang konon memiliki hubungan dengan Gunung Lawu. Legenda ini menjadi bagian dari kepercayaan yang menghubungkan Gunung Lawu dengan alam gaib dan kekuatan supernatural.
3. Gunung Lawu dalam Sejarah Kerajaan Mataram
Pada masa kejayaan Kerajaan Mataram, Gunung Lawu menjadi tempat yang sangat penting, baik dalam konteks spiritual maupun budaya. Beberapa sumber sejarah mencatat bahwa gunung ini menjadi tempat untuk bersemedi atau melakukan ritual-ritual tertentu. Banyak raja-raja Jawa yang melakukan perjalanan spiritual atau mencari petunjuk dari para ulama dan orang bijak yang berada di sekitar kawasan gunung ini.
Dalam konteks ini, Gunung Lawu juga dianggap sebagai simbol kekuatan spiritual dan kedamaian. Gunung ini sering dijadikan tempat untuk bersemedi atau sebagai tempat beristirahat bagi para pemimpin kerajaan yang ingin mendalami filosofi hidup dan kebijaksanaan.
4. Puncak Gunung Lawu Sebagai Tempat Ziarah
Puncak Gunung Lawu telah lama dikenal sebagai tempat ziarah. Banyak orang yang datang ke puncak ini untuk mencari kedamaian batin atau untuk menjalankan ritual tertentu. Hal ini membuat Gunung Lawu tidak hanya dikenal sebagai destinasi alam, tetapi juga sebagai destinasi spiritual yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Jawa, khususnya yang memiliki hubungan kuat dengan tradisi spiritual.
5. Perkembangan Gunung Lawu sebagai Tujuan Pendakian
Seiring berjalannya waktu, Gunung Lawu semakin dikenal luas sebagai tempat pendakian yang menantang, baik bagi pendaki pemula maupun yang sudah berpengalaman. Gunung ini mulai menjadi tujuan pendakian yang populer di kalangan pendaki domestik maupun asing, karena selain pemandangannya yang indah, juga karena akses pendakiannya yang terbilang cukup mudah dijangkau.
6. Kawasan Cagar Alam dan Ekosistem
Gunung Lawu juga dikenal sebagai kawasan yang memiliki ekosistem yang kaya. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai cagar alam, dengan berbagai jenis flora dan fauna yang dilindungi. Hutan di sekitar Gunung Lawu merupakan hutan tropis pegunungan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis tumbuhan dan satwa, yang juga turut memperkaya sejarah ekologi gunung ini.
Secara keseluruhan, sejarah Gunung Lawu mencerminkan kedalaman budaya, kepercayaan, dan tradisi yang sangat kuat di masyarakat Jawa. Gunung ini bukan hanya sekadar bentang alam, tetapi juga merupakan tempat yang penuh dengan makna spiritual dan sejarah yang melekat pada setiap pendakian dan ritual yang dilakukan.
Gunung Lawu dapat didaki dan merupakan salah satu gunung yang populer di kalangan pendaki, baik pemula maupun yang berpengalaman. Pendakian Gunung Lawu menawarkan pemandangan alam yang indah dan pengalaman spiritual yang unik, mengingat pentingnya gunung ini dalam tradisi budaya Jawa.
Beberapa jalur pendakian yang umum di Gunung Lawu adalah:

Sumber foto by: https://images.app.goo.gl/C8nxWi2FZTjaReH7A
- Cemoro Sewu (Karanganyar, Jawa Tengah) Jalur ini adalah yang paling populer dan paling sering digunakan oleh pendaki. Jalur ini memiliki medan yang cukup terjal di beberapa bagian, tetapi sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti pos-pos pendakian dan warung-warung yang menyediakan makanan serta perlengkapan bagi para pendaki. Pendakian dari Cemoro Sewu biasanya memakan waktu sekitar 6-8 jam tergantung pada kecepatan pendaki.
- Cemoro Kandang (Magetan, Jawa Timur) Jalur ini juga menjadi pilihan bagi pendaki yang ingin mencapai puncak Gunung Lawu. Jalur ini lebih panjang dan lebih menantang dibandingkan dengan Cemoro Sewu, tetapi pemandangan yang didapatkan sepanjang perjalanan sangat memuaskan. Pendakian dari jalur ini memakan waktu sekitar 7-9 jam.
- Tawangmangu (Karanganyar, Jawa Tengah) Selain jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang, jalur Tawangmangu juga bisa dijadikan alternatif untuk mendaki Gunung Lawu. Jalur ini lebih ringan, meskipun tetap menantang, dan memiliki pemandangan yang sangat indah.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum mendaki Gunung Lawu:
- Persiapkan fisik dengan baik, karena meskipun pendakian Gunung Lawu tidak tergolong terlalu ekstrem, medan yang terjal dan waktu pendakian yang cukup lama tetap memerlukan kondisi fisik yang prima.
- Bawa perlengkapan yang sesuai, seperti pakaian hangat (terutama jika mendaki pada malam hari), makanan dan air yang cukup, serta alat pendakian standar seperti sepatu gunung dan senter.
- Ikuti aturan pendakian. Gunung Lawu merupakan cagar alam, jadi penting untuk mematuhi aturan yang ada dan menjaga kelestarian alam selama pendakian.
- Perhatikan cuaca. Seperti gunung lainnya, cuaca di Gunung Lawu bisa berubah dengan cepat, jadi pastikan memeriksa perkiraan cuaca sebelum mendaki.
- Jaga etika pendakian dengan tidak meninggalkan sampah dan menghormati kepercayaan serta tradisi yang ada di sekitar Gunung Lawu.
Jika Anda mempersiapkan diri dengan baik, pendakian ke Gunung Lawu bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan, dengan keindahan alam yang luar biasa dan rasa kedamaian yang didapatkan dari lingkungan spiritualnya.
Mendaki Gunung Lawu memang jadi pengalaman yang luar biasa, tapi kamu juga harus mempersiapkan diri dengan baik dan mengetahui beberapa larangan yang ada. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu disiapkan dan larangannya:
Persiapan yang Harus Dibawa:
- Peralatan Pendakian:
- Tenda (jika berencana untuk berkemah)
- Sleeping bag yang sesuai dengan suhu di gunung
- Jaket tebal atau jaket gunung (untuk menghindari kedinginan)
- Pakaian yang nyaman dan cepat kering (terutama celana dan kaos)
- Sepatu gunung yang nyaman dan anti slip
- Headlamp atau senter dengan baterai cadangan
- Trekking pole (jika diperlukan untuk membantu keseimbangan)
- Peta atau GPS (untuk navigasi, meskipun jalur di Lawu cukup jelas, tetap siapkan cadangan)
- Perlengkapan Makanan dan Minuman:
- Makanan ringan (cokelat, kacang, atau makanan energi lainnya)
- Makanan utama (seperti mie instan atau makanan siap saji yang bisa dimasak)
- Air minum dalam jumlah cukup
- Alat masak (seperti kompor portable, panci kecil, dan bahan bakar)
- Perlengkapan Kesehatan:
- Obat-obatan pribadi (terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu)
- Obat sakit kepala, pereda nyeri, dan antiradang
- P3K sederhana (perban, plester, antiseptik, dan lainnya)
- Sunscreen atau pelindung dari sinar matahari
- Masker dan hand sanitizer
- Perlengkapan Tambahan:
- Kamera atau smartphone untuk dokumentasi
- Kantong sampah untuk membawa turun sampah
Larangan yang Harus Diketahui:
- Dilarang Merusak Alam: Jangan merusak flora dan fauna di sekitar jalur pendakian. Jangan memetik atau mencabut tanaman, dan jangan mengganggu satwa liar.
- Dilarang Membuat Api: Beberapa daerah pendakian Gunung Lawu melarang pembuatan api unggun atau pembakaran hutan. Ini demi mencegah kebakaran dan menjaga kelestarian alam.
- Dilarang Membuang Sampah Sembarangan: Bawa sampah turun dan pastikan untuk tidak meninggalkan sampah di gunung. Gunung Lawu sudah memiliki program “Zero Waste” dan sangat mengutamakan kebersihan.
- Dilarang Mendaki Sendirian: Disarankan untuk mendaki bersama kelompok atau teman-teman untuk alasan keamanan.
- Dilarang Menggunakan Obat-obatan Terlarang: Seperti pendakian gunung lainnya, penggunaan narkoba atau obat terlarang sangat dilarang dan bisa membawa konsekuensi hukum.
- Dilarang Mempersingkat Jalur: Ikuti jalur yang sudah ada. Jangan mencoba untuk membuat jalur baru karena bisa merusak ekosistem dan mengganggu keamanan pendakian.
- Dilarang Berteriak atau Membuat Keributan: Untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan pendaki lain, hindari kebisingan yang bisa mengganggu orang lain.
- Dilarang Membawa Hewan Peliharaan: Biasanya hewan peliharaan tidak diizinkan mendaki karena dapat mengganggu satwa liar dan keselamatan pendaki lainnya.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan mengikuti aturan yang ada, pendakianmu di Gunung Lawu bisa berjalan lancar dan menyenangkan!
Biaya untuk mendaki Gunung Lawu dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti apakah kamu mendaki dengan panduan (guide) atau tanpa guide, jenis transportasi yang digunakan, dan jenis perbekalan yang dibawa. Berikut perkiraan biaya secara umum:
1. Biaya Transportasi
- Naik Kendaraan Pribadi: Jika kamu menggunakan mobil pribadi, biaya akan bergantung pada lokasi asal dan konsumsi bahan bakar mobil. Misalnya, dari Surakarta (Solo) ke basecamp Lawu sekitar 1-2 jam perjalanan. Total biaya BBM sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000 tergantung jarak dan jenis kendaraan.
- Transportasi Umum: Bus atau travel dari kota terdekat bisa berkisar antara Rp 50.000 – Rp 150.000 sekali jalan.
2. Biaya Pendaftaran dan Tiket Masuk
- Tiket Masuk (Basecamp): Untuk mendaki Gunung Lawu, kamu harus membayar biaya pendaftaran di basecamp, biasanya sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000 per orang.
- Tiket Masuk Taman Nasional: Beberapa jalur di Gunung Lawu termasuk dalam kawasan taman nasional, dan memerlukan tiket masuk yang bisa mencapai Rp 20.000 – Rp 25.000 per orang.
3. Jasa Guide dan Porter (Jika Perlu)
- Guide: Jika kamu memilih menggunakan jasa guide untuk mendaki, biaya bisa bervariasi antara Rp 300.000 – Rp 500.000 per guide, tergantung dengan tingkat kesulitan jalur dan kesepakatan.
- Porter: Jika kamu membawa barang banyak dan membutuhkan porter, biayanya bisa sekitar Rp 150.000 – Rp 250.000 per porter per hari.
4. Perlengkapan dan Logistik
- Sewa Perlengkapan (Jika Tidak Membawa Sendiri): Jika kamu tidak membawa perlengkapan sendiri, kamu bisa menyewa tenda, sleeping bag, matras, dan lainnya. Biaya sewa perlengkapan mendaki biasanya sekitar Rp 150.000 – Rp 250.000 per item.
- Makanan dan Minuman: Biaya makanan bisa bervariasi tergantung pada pilihan, namun kamu bisa mempersiapkan sekitar Rp 50.000 – Rp 100.000 untuk makanan selama pendakian (membawa makanan sendiri atau membeli di basecamp).
5. Biaya Lain-lain
- Parkir Kendaraan: Biaya parkir kendaraan di basecamp sekitar Rp 10.000 – Rp 20.000 per hari.
Perkiraan Total Biaya
Secara keseluruhan, berikut adalah perkiraan biaya untuk mendaki Gunung Lawu:
- Tanpa guide/porter: Rp 200.000 – Rp 400.000 per orang
- Dengan guide dan porter: Rp 600.000 – Rp 1.000.000 per orang
Biaya ini bisa berubah sesuai dengan musim pendakian, jenis layanan yang dipilih, dan lama perjalanan.
Apakah kamu berencana mendaki dalam waktu dekat atau ada hal lain yang ingin ditanyakan seputar Gunung Lawu?
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

