Email Address

info@royalole2.com

Our Location

Jl. Ir. Soekarno No.112 Kota Batu

Bluefin Tuna: Permata Lautan yang Sangat Mahal, Mengapa Harganya Bisa Selangit?

bluefin tuna

Source: https://rri.co.id/features/660238/bluefin-tuna-salah-satu-makanan-termahal-di-dunia

Di dunia gastronomi mewah, ada satu nama ikan yang selalu disebut dengan nada takjub, bahkan mungkin obsesi: Bluefin Tuna atau Tuna Sirip Biru. Ikan predator laut dalam ini, dengan daging merahnya yang kaya lemak dan tekstur lembut bak mentega, adalah bahan baku utama untuk hidasi sushi dan sashimi terbaik, terutama bagian otoro (perut paling berlemak) yang leleh di mulut. Namun, kelezatan yang tak tertandingi ini datang dengan label harga yang fantastis, seringkali mencapai puluhan ribu, bahkan jutaan dolar untuk satu ekor ikan. Lantas, mengapa Bluefin Tuna bisa begitu mahal?

Memahami Bluefin Tuna: Sang Raja Lautan

Source: https://food.detik.com/berita-boga/d-3112336/ikan-tuna-bluefin-seberat-222-kg-terjual-seharga-rp-1-6-miliar-dalam-lelang

Bluefin Tuna adalah salah satu spesies tuna terbesar, tercepat, dan paling mengesankan di lautan. Ada tiga spesies utama:

  • Atlantic Bluefin Tuna (Thunnus thynnus): Yang terbesar dan paling dicari, ditemukan di Samudra Atlantik.
  • Pacific Bluefin Tuna (Thunnus orientalis): Ditemukan di Samudra Pasifik, terutama di perairan Jepang.
  • Southern Bluefin Tuna (Thunnus maccoyii): Ditemukan di belahan bumi selatan.

Ikan ini adalah perenang yang luar biasa, mampu melintasi samudra dan mencapai kecepatan hingga 70 km/jam. Ukurannya bisa sangat masif; beberapa spesimen Atlantik Bluefin dapat mencapai panjang lebih dari 3 meter dan berat lebih dari 600 kilogram. Daya tahan, kekuatan, dan ukurannya menjadikan Bluefin Tuna target yang sulit ditangkap dan sangat dihargai.

Alasan di Balik Harga Selangit

Source: https://tribunkaltimwiki.tribunnews.com/2020/01/14/sejarah-tuna-bluefin-makanan-kucing-hingga-berharga-miliaran-rupiah#google_vignette

Ada beberapa faktor kompleks yang berkontribusi pada harga Bluefin Tuna yang ekstrem:

1. Kualitas Daging yang Tak Tertandingi (Umami dan Lemak)

Ini adalah alasan utama di mata para koki sushi dan konsumen kelas atas. Daging Bluefin Tuna, terutama bagian perutnya (toro, dibagi menjadi chutoro dan otoro), memiliki tingkat lemak marbling yang sangat tinggi, mirip dengan daging sapi Wagyu. Lemak ini memberikan rasa umami yang mendalam, tekstur yang sangat lembut, hampir meleleh di lidah, dan rasa yang kaya.

  • Otoro: Bagian perut paling berlemak. Warna merah muda pucat dengan urat lemak putih yang jelas. Ini adalah bagian termahal.
  • Chutoro: Bagian perut tengah, sedikit kurang berlemak dari otoro tetapi masih sangat lembut.
  • Akami: Bagian daging merah yang lebih ramping, dari punggung dan sisi. Ini adalah bagian yang paling banyak dan paling murah dari Bluefin.

Kombinasi rasa, tekstur, dan pengalaman sensorik ini sulit ditandingi oleh ikan lain, menjadikannya sangat dicari dalam hidangan sushi dan sashimi premium.

2. Status Terancam Punah dan Aturan Penangkapan Ketat

Source: https://tribunkaltimtravel.tribunnews.com/2020/10/18/dulu-hanya-makanan-kucing-kini-tuna-bluefin-berharga-miliaran-rupiah

Ini adalah faktor paling krusial dan sekaligus paling menyedihkan yang mendorong harga. Selama beberapa dekade, Bluefin Tuna telah menjadi korban penangkapan ikan berlebihan yang masif, terutama karena permintaan pasar Jepang yang tinggi.

  • Populasi Menurun Drastis: Populasi Bluefin Tuna Atlantik dan Pasifik telah menyusut secara drastis, dengan beberapa perkiraan menunjukkan penurunan lebih dari 90% dari tingkat historis.
  • Regulasi Internasional: Karena statusnya yang terancam punah, ada peraturan penangkapan ikan yang sangat ketat yang diberlakukan oleh organisasi seperti ICCAT (Komisi Internasional untuk Konservasi Tuna Atlantik) dan WCPFC (Komisi Perikanan Pasifik Barat dan Tengah). Aturan ini meliputi kuota penangkapan yang sangat terbatas, ukuran ikan minimum, dan musim penangkapan tertentu.
  • Penangkapan yang Sulit dan Berbahaya: Meskipun kuota ketat, menangkap Bluefin Tuna tetap merupakan pekerjaan yang sulit, mahal, dan berbahaya. Ikan ini berenang sangat cepat dan dapat merusak peralatan.

Pembatasan penangkapan ini secara fundamental mengurangi pasokan di pasar, yang secara otomatis mendorong harga naik tajam karena permintaan yang terus tinggi.

3. Jaringan Distribusi yang Cepat dan Efisien

Begitu Bluefin Tuna tertangkap, waktu adalah esensi. Kualitas dagingnya sangat sensitif terhadap suhu dan penanganan. Jaringan distribusi yang rumit, mahal, dan sangat cepat diperlukan untuk membawa ikan dari laut ke pasar lelang (terutama di Jepang) dan kemudian ke restoran di seluruh dunia dalam kondisi prima.

  • Teknik Pendinginan Khusus: Ikan harus segera didinginkan setelah ditangkap, seringkali menggunakan teknik super-freezing (di bawah -60°C) untuk menjaga kesegaran dan tekstur.
  • Transportasi Udara Cepat: Tuna premium sering diterbangkan menggunakan kargo udara khusus untuk mencapai pasar dalam waktu sesingkat mungkin. Biaya logistik ini sangat tinggi.

4. Budaya Konsumsi dan Status Simbolik (Terutama di Jepang)

Source: https://travel.kompas.com/image/2018/10/12/190900827/tempat-wisata-pasar-ikan-tsukiji-di-jepang-pindah-lokasi-

Di Jepang, Bluefin Tuna, khususnya untuk sushi dan sashimi, bukan hanya makanan, tetapi juga simbol status dan kemewahan.

  • Lelang Tahun Baru Tsukiji/Toyosu: Setiap tahun, lelang pertama Bluefin Tuna di pasar ikan Tsukiji (sekarang Toyosu) di Tokyo menarik perhatian global. Harga yang dibayar seringkali fantastis, terkadang mencapai jutaan dolar untuk satu ekor ikan. Ini lebih merupakan strategi pemasaran dan investasi simbolik untuk restoran yang memenangkan lelang tersebut, yang ingin menunjukkan komitmen mereka terhadap kualitas tertinggi.
  • Tradisi dan Keahlian Koki: Koki sushi di Jepang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menguasai seni memotong dan menyiapkan Bluefin Tuna. Keahlian mereka menambah nilai pada hidangan akhir.

Permintaan yang sangat tinggi dari pasar Jepang, yang merupakan konsumen terbesar Bluefin Tuna di dunia, secara signifikan memengaruhi harga global.

5. Biaya Produksi dan Pembibitan yang Masih Terbatas

Upaya untuk membudidayakan Bluefin Tuna (akuakultur) sedang dilakukan, tetapi ini adalah proses yang sangat kompleks, mahal, dan memakan waktu lama. Bluefin Tuna adalah ikan yang sulit dibiakkan di penangkaran, dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi mereka untuk tumbuh hingga ukuran pasar. Oleh karena itu, sebagian besar pasokan masih bergantung pada penangkapan liar.

Dampak Lingkungan dan Etika Konsumsi

Harga tinggi Bluefin Tuna juga mencerminkan biaya lingkungan yang sangat besar akibat penangkapan berlebihan. Banyak organisasi konservasi telah menyerukan pengurangan konsumsi atau mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. Meningkatnya kesadaran konsumen tentang keberlanjutan mulai memengaruhi pilihan pasar, tetapi permintaan untuk ikan mewah ini tetap tinggi.

Kesimpulan

Bluefin Tuna adalah salah perpaduan yang unik antara kelezatan kuliner yang luar biasa, kelangkaan yang disebabkan oleh penangkapan berlebihan, biaya penangkapan dan distribusi yang tinggi, serta nilai simbolis dan budaya yang mendalam. Semua faktor ini bersatu untuk menciptakan harga yang menempatkannya di puncak piramida makanan laut mewah. Selama permintaannya tetap tinggi dan pasokannya terbatas (atau terus menurun), Bluefin Tuna akan tetap menjadi permata lautan yang harganya sangat mahal, sebuah hidangan yang dinikmati oleh segelintir orang yang mampu, sekaligus pengingat tentang tantangan keberlanjutan di samudra kita.

Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.

Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2

Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *