Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/393853929925357239/
Matcha adalah bubuk teh hijau berkualitas tinggi yang berasal dari Jepang dan dibuat dari daun teh (Camellia sinensis) yang ditanam secara khusus dan digiling halus. Tidak seperti teh hijau biasa yang diseduh lalu disaring daunnya, matcha dikonsumsi langsung bersama bubuknya, sehingga memberikan manfaat yang lebih tinggi dari segi antioksidan, kafein, dan L-theanine (zat penenang alami).
Fakta Singkat Tentang Matcha:
- Asal-usul: Diperkenalkan oleh biksu Zen dari Tiongkok ke Jepang sekitar abad ke-12.
- Proses Produksi: Daun teh ditanam di tempat teduh, dipetik muda, dikeringkan, lalu digiling dengan batu granit hingga menjadi bubuk halus.
- Rasa: Matcha memiliki rasa “umami” yang khas, sedikit pahit, dan kaya.
Manfaat Kesehatan:
- Tinggi Antioksidan (EGCG): Membantu melawan radikal bebas.
- Meningkatkan Fokus: Kombinasi kafein dan L-theanine meningkatkan konsentrasi tanpa gelisah.
- Mendukung Metabolisme: Sering dikaitkan dengan pembakaran lemak lebih efisien.
- Detoksifikasi Alami: Kandungan klorofil membantu membersihkan tubuh.
Matcha dalam Kehidupan Modern:
Kini matcha tidak hanya dikonsumsi sebagai teh, tetapi juga digunakan dalam berbagai makanan dan minuman seperti matcha latte, es krim matcha, kue, bahkan mi.
Matcha merupakan salah satu jenis teh hijau yang dikenal sangat menyehatkan. Dibuat dari daun teh yang ditanam secara khusus dan digiling halus menjadi bubuk, matcha menawarkan manfaat yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa karena dikonsumsi seluruhnya, bukan hanya air seduhannya. Dalam matcha terkandung antioksidan kuat seperti EGCG yang membantu menangkal radikal bebas dan mendukung kesehatan sel tubuh.
Selain itu, matcha juga mengandung kafein dan L-theanine, dua zat yang bekerja sama untuk meningkatkan fokus dan ketenangan secara bersamaan. Berbeda dengan efek kafein pada kopi yang bisa menyebabkan gelisah, matcha memberikan energi yang stabil dan perasaan lebih tenang. Kandungan klorofil yang tinggi di dalamnya juga membuat matcha baik untuk membantu detoksifikasi alami tubuh.
Meski begitu, matcha tetap perlu dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Kafein dalam matcha bisa berdampak pada orang yang sensitif terhadapnya, terutama jika diminum berlebihan. Kualitas matcha pun memengaruhi manfaatnya; matcha yang ditanam secara organik dan diolah dengan benar lebih aman dikonsumsi dan memiliki nilai gizi yang optimal. Jika dikonsumsi secara seimbang, matcha bisa menjadi tambahan yang sehat dan menyenangkan dalam gaya hidup sehari-hari.
Proses pembuatan matcha sangat unik dan berbeda dari teh hijau biasa, karena melibatkan teknik tradisional Jepang yang menjaga kualitas rasa dan nutrisinya. Berikut adalah tahapan utama dalam pembuatan matcha, mulai dari penanaman hingga menjadi bubuk halus siap konsumsi:
1. Penanaman (Shading Process)
- Sekitar 20–30 hari sebelum panen, tanaman teh ditutup dengan tirai atau jerami untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.
- Proses ini meningkatkan produksi klorofil, membuat daun berwarna hijau lebih gelap, dan memperbanyak L-theanine, asam amino yang memberikan rasa umami khas matcha.
2. Panen
- Hanya daun teh muda dan paling atas yang dipetik secara manual untuk kualitas terbaik.
- Panen biasanya dilakukan satu kali dalam setahun, sekitar akhir musim semi (bulan Mei di Jepang).
3. Pengukusan
- Daun teh yang baru dipetik langsung dikukus selama 15–20 detik untuk menghentikan proses oksidasi.
- Ini menjaga warna hijau cerah dan kandungan nutrisinya tetap tinggi.
4. Pengeringan & Pemisahan
- Setelah dikukus, daun dikeringkan dan tangkai serta urat daun dibuang. Daun yang tersisa disebut tencha.
- Tencha inilah bahan dasar matcha.
5. Penggilingan dengan Batu Granit
- Tencha digiling secara tradisional menggunakan batu granit selama 1 jam untuk menghasilkan sekitar 10 gram matcha.
- Proses lambat ini menghasilkan bubuk yang sangat halus seperti bedak.
6. Pengemasan
- Matcha sensitif terhadap cahaya, udara, dan panas, jadi disimpan dalam wadah kedap udara dan sejuk untuk menjaga kesegarannya.
Jenis Matcha Berdasarkan Kualitas:
- Grade Seremonial: Paling halus dan dipakai untuk upacara minum teh.
- Grade Premium: Cocok untuk konsumsi harian sebagai minuman.
- Grade Kuliner: Digunakan untuk campuran makanan dan minuman seperti kue, es krim, atau latte.
Berikut beberapa makanan yang identik dengan matcha dan populer di berbagai belahan dunia, khususnya di Jepang dan negara-negara dengan tren kuliner modern:
🍰 1. Matcha Cake (Kue Matcha)
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/38913984275833986/
- Kue bolu atau sponge cake yang menggunakan bubuk matcha sebagai bahan utama.
- Teksturnya lembut dengan rasa pahit-manis khas matcha.
🍦 2. Matcha Ice Cream (Es Krim Matcha)
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/139189444727786842/
- Salah satu dessert paling ikonik dari Jepang.
- Rasanya creamy dengan aftertaste matcha yang kuat dan menyegarkan.
🍪 3. Matcha Cookies
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/211174977664377/
- Biskuit atau kue kering yang menggunakan matcha sebagai pewarna alami sekaligus perasa.
- Cocok dipadukan dengan white chocolate atau kacang almond.
🥞 4. Matcha Pancake
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/2462974788901422/
- Pancake berwarna hijau alami, sering disajikan dengan krim keju, es krim, atau sirup madu.
🍫 5. Matcha Chocolate
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/176766354106937023/
- Cokelat putih yang dicampur bubuk matcha—sering ditemukan dalam bentuk praline atau batangan kecil.
🍧 6. Matcha Parfait
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/305611524733502322/
- Dessert berlapis yang terdiri dari es krim matcha, kacang merah (anko), mochi, cornflakes, dan whipped cream.
- Populer di kafe Jepang.
🍮 7. Matcha Pudding / Matcha Mousse
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/524810162845609992/
- Teksturnya lembut dan creamy, disajikan dingin dengan topping seperti kacang merah, krim, atau biskuit.
🍞 8. Matcha Bread / Matcha Bun
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/148407750217175485/
- Roti manis atau roti sobek dengan isian krim matcha atau adonan roti yang dicampur bubuk matcha.
🍵 9. Matcha Latte
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/5911043261383100/
- Minuman berbasis susu dengan matcha, bisa disajikan panas atau dingin.
- Alternatif populer bagi pecinta kopi yang ingin kafein lebih lembut.
Banyak orang menyukai matcha bukan hanya karena rasanya yang unik, tapi juga karena kombinasi antara gaya hidup, tren, dan manfaat kesehatannya. Matcha menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan minuman biasa: aroma khas, rasa pahit-manis yang dalam, serta tampilan hijau cerah yang menarik secara visual. Dalam budaya populer, warna hijau matcha sering dianggap “esthetic,” cocok untuk difoto dan dibagikan di media sosial, yang menjadikannya lebih dari sekadar minuman—ia juga bagian dari gaya hidup.
Selain penampilannya, matcha juga dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan kopi atau minuman manis lain. Banyak orang mulai beralih ke matcha karena mengandung kafein yang cukup untuk meningkatkan energi, tapi tanpa efek samping seperti jantung berdebar atau kecemasan yang kadang muncul setelah minum kopi. Sensasi fokus yang tenang dari kombinasi kafein dan L-theanine menjadi alasan utama kenapa matcha digemari oleh pelajar, pekerja, hingga pecinta olahraga ringan.
Dari sisi kuliner, matcha sangat fleksibel. Ia bisa dipadukan dalam berbagai makanan dan minuman: dari latte, kue, es krim, sampai mi. Rasanya yang khas bisa berpadu manis, gurih, bahkan asin. Karena itu, matcha juga disukai oleh chef dan pecinta kuliner sebagai bahan eksplorasi rasa yang kaya dan otentik.
Secara keseluruhan, alasan banyak orang menyukai matcha bukan hanya karena enak atau sehat saja, tapi karena ia mewakili perpaduan sempurna antara cita rasa, manfaat, dan gaya hidup modern. Apakah kamu juga salah satu yang sudah jatuh hati dengan matcha?
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2