
Sumber foto by : https://purwokerto.inews.id/
Getuk, camilan manis berbahan dasar singkong kukus yang ditumbuk halus, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Nusantara, khususnya Jawa. Asal-usul getuk sendiri masih menjadi perdebatan, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa getuk telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Pada masa penjajahan, ketika beras menjadi langka dan mahal, masyarakat Jawa mencari alternatif makanan pokok. Singkong, yang mudah tumbuh dan harganya terjangkau, menjadi pilihan utama. Dari situlah kemudian muncul ide untuk mengolah singkong menjadi makanan yang lebih menarik, salah satunya adalah getuk.
Mbah Ali Mohtar dan Inovasi Getuk Lindri
Salah satu tokoh yang paling identik dengan sejarah getuk adalah Mbah Ali Mohtar dari Desa Karet, Magelang. Beliau dianggap sebagai penemu getuk lindri, salah satu varian getuk yang paling populer. Pada masa itu, Mbah Ali berhasil menciptakan inovasi dengan menambahkan gula merah pada adonan singkong yang telah ditumbuk halus. Hasilnya adalah getuk yang lebih manis dan memiliki tekstur yang lembut.
Getuk sebagai Simbol Kecerdasan Lokal
Munculnya getuk dapat dilihat sebagai cerminan kecerdasan masyarakat Jawa dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Singkong, yang awalnya dianggap sebagai makanan alternatif, berhasil diolah menjadi camilan yang lezat dan bergizi. Selain itu, getuk juga menjadi simbol semangat gotong royong dan kreativitas masyarakat Jawa dalam menghadapi tantangan hidup.
Varian Getuk di Berbagai Daerah
Seiring berjalannya waktu, getuk mengalami perkembangan dan diversifikasi. Masing-masing daerah di Jawa memiliki varian getuk dengan ciri khas tersendiri. Beberapa varian getuk yang populer antara lain:
Getuk Lindri: Varian paling terkenal yang berasal dari Magelang. Memiliki rasa manis dan tekstur lembut.

Sumber foto by : https://www.akurat.co/
Getuk Kucing: Berbentuk bulat kecil dan memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan getuk lindri.
Getuk Goreng: Getuk yang digoreng hingga berwarna kecoklatan dan memiliki tekstur yang renyah di luar, lembut di dalam.

Sumber foto by : https://id.wikipedia.org/
Getuk Wulung: Getuk yang dibuat dari singkong ungu, sehingga memiliki warna ungu yang menarik.
Filosofi di Balik Getuk
Selain cita rasanya yang lezat, getuk juga memiliki makna filosofis bagi masyarakat Jawa. Getuk sering dihidangkan pada acara-acara khusus seperti selamatan, syukuran, atau saat menyambut tamu. Hal ini mencerminkan keramahan dan kehangatan masyarakat Jawa.
Getuk di Era Modern
Meskipun merupakan makanan tradisional, getuk tetap eksis dan diminati hingga saat ini. Banyak pengusaha kuliner yang mengembangkan kreasi baru dengan bahan dasar getuk, seperti es krim getuk, kue lapis getuk, atau bahkan minuman berbahan dasar getuk. Hal ini menunjukkan bahwa getuk tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga memiliki potensi untuk terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman.
Getuk adalah lebih dari sekadar camilan. Ia adalah warisan budaya yang sarat akan sejarah, nilai-nilai, dan kreativitas masyarakat Jawa. Dengan cita rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang sederhana, getuk berhasil bertahan dari generasi ke generasi dan terus menjadi salah satu jajanan favorit masyarakat Indonesia.
Getuk: Manisan Singkong yang Kaya Rasa dan Tekstur
Getuk, salah satu jajanan tradisional Indonesia yang begitu populer, memiliki daya tarik tersendiri. Rasa manis dan teksturnya yang lembut membuat siapa saja ketagihan. Namun, tahukah Anda bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat getuk sangat sederhana dan mudah didapatkan?
Bahan Utama Getuk
Bahan utama yang tidak bisa dipisahkan dari pembuatan getuk adalah singkong. Singkong yang sudah dikukus hingga matang kemudian ditumbuk hingga halus menjadi dasar dari kelezatan getuk. Singkong mengandung karbohidrat kompleks yang memberikan energi serta serat yang baik untuk pencernaan.
Bahan Pendukung Lainnya
Selain singkong, bahan-bahan lain yang umumnya digunakan dalam pembuatan getuk antara lain:
- Gula: Baik gula pasir maupun gula merah bisa digunakan untuk memberikan rasa manis pada getuk. Gula merah akan memberikan cita rasa yang lebih khas dan warna yang lebih menarik.
- Garam: Garam berfungsi untuk menyeimbangkan rasa manis dan memberikan cita rasa yang lebih kompleks.
- Santan: Santan kelapa memberikan rasa gurih dan aroma yang khas pada getuk.
- Vanili: Ekstrak vanili atau bubuk vanili digunakan untuk memberikan aroma wangi yang khas.
- Pewarna makanan: Beberapa varian getuk menggunakan pewarna makanan alami seperti daun suji atau pandan untuk memberikan warna yang menarik.
- Kelapa parut: Kelapa parut kukus biasanya ditambahkan sebagai taburan untuk memberikan tekstur yang renyah dan rasa gurih.
- Bahan tambahan lainnya: Beberapa variasi getuk mungkin menambahkan bahan tambahan seperti keju, cokelat, atau buah-buahan untuk memberikan rasa yang lebih unik.
Proses Pembuatan Getuk
Proses pembuatan getuk terbilang sederhana. Singkong yang sudah dikukus dan ditumbuk kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti gula, garam, dan santan. Adonan kemudian diuleni hingga rata dan bisa dibentuk sesuai selera. Setelah itu, getuk bisa langsung dinikmati atau disimpan dalam kulkas.
Langkah-langkah Pembuatan
- Kukus Singkong: Potong-potong singkong, lalu kukus hingga empuk dan matang. Pastikan singkong benar-benar matang agar mudah ditumbuk.
- Tumbuk Singkong: Setelah matang, tumbuk singkong hingga halus dan lembut. Anda bisa menggunakan tumbuk tradisional atau food processor.
- Campurkan Bahan: Campurkan singkong yang sudah ditumbuk dengan gula, garam, dan santan. Aduk rata hingga semua bahan tercampur sempurna.
- Tambahkan Bahan Tambahan: Jika ingin menambahkan bahan tambahan seperti vanili, pewarna makanan, atau kelapa parut, masukkan pada tahap ini dan aduk rata.
- Bentuk Getuk: Setelah adonan rata, ambil sedikit adonan dan bentuk sesuai selera. Bisa dibentuk bulat, lonjong, atau dicetak dalam cetakan khusus.
- Kukus atau Goreng: Jika ingin getuk yang lembut, kukus kembali getuk yang sudah dibentuk. Jika ingin getuk yang renyah, goreng dalam minyak panas hingga berwarna kecoklatan.
Tips Membuat Getuk yang Lezat
- Pilih Singkong yang Berkualitas: Singkong yang segar dan manis akan menghasilkan getuk yang lebih enak.
- Tumbuk hingga Halus: Pastikan singkong ditumbuk hingga benar-benar halus agar teksturnya lembut dan tidak bergelondongan.
- Aduk Rata: Aduk semua bahan hingga rata agar rasa dan warna terdistribusi merata.
- Atur Kematangan: Jangan terlalu lama mengukus singkong, karena bisa membuat getuk menjadi keras.
- Berikan Sentuhan Kreatif: Tambahkan bahan-bahan tambahan sesuai selera untuk menciptakan variasi rasa dan warna.
Manfaat Kesehatan dari Getuk
Selain rasanya yang lezat, getuk juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, antara lain:
- Sumber energi: Karbohidrat kompleks dalam singkong memberikan energi yang tahan lama.
- Baik untuk pencernaan: Serat dalam singkong membantu melancarkan pencernaan.
- Kaya akan vitamin dan mineral: Singkong mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
Getuk adalah camilan tradisional yang kaya akan rasa dan nilai gizi. Dengan bahan-bahan sederhana dan proses pembuatan yang mudah, siapa pun bisa membuat getuk sendiri di rumah. Selain itu, getuk juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, sehingga patut dilestarikan.
Membuat getuk sendiri di rumah bukanlah hal yang sulit. Dengan bahan-bahan sederhana dan langkah-langkah yang mudah, Anda bisa menikmati kelezatan getuk buatan sendiri. Selain itu, Anda juga bisa berkreasi dengan menambahkan berbagai bahan tambahan sesuai selera. Selamat mencoba!
Pengemasan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan daya tarik kue getuk. Tidak hanya melindungi getuk dari kerusakan, pengemasan juga berperan dalam meningkatkan nilai jual dan memperpanjang masa simpan. Mari kita bahas lebih dalam tentang berbagai cara pengemasan kue getuk yang bisa Anda coba.
Pengemasan Getuk: Menjaga Kelezatan dan Mempercantik Penampilan
Tujuan Pengemasan Getuk
- Melindungi dari Kerusakan: Pengemasan yang baik akan melindungi getuk dari benturan, tekanan, suhu ekstrem, dan kontaminasi.
- Menjaga Kelembapan: Getuk cenderung cepat kering. Oleh karena itu, kemasan harus mampu menjaga kelembapan agar tekstur getuk tetap lembut.
- Menjaga Kebersihan: Kemasan yang bersih dan higienis akan mencegah kontaminasi bakteri dan menjaga kualitas getuk.
- Meningkatkan Daya Tarik: Desain kemasan yang menarik akan menarik perhatian konsumen dan meningkatkan nilai jual produk.
Jenis-jenis Kemasan Getuk
- Kemasan Tradisional:
- Daun Pisang: Cara tradisional yang paling umum. Daun pisang memberikan aroma alami dan menjaga kelembapan getuk.
- Besek: Wadah anyaman dari bambu ini memberikan kesan alami dan estetik.
- Plastik: Plastik wrap atau plastik bening dapat digunakan untuk membungkus getuk secara individu.
- Kemasan Modern:
- Kotak Kertas: Kotak kertas dengan desain yang menarik bisa memberikan kesan premium.
- Baki Plastik: Baki plastik yang kedap udara cocok untuk kemasan dalam jumlah banyak.
- Kemasan Vakum: Kemasan vakum dapat memperpanjang masa simpan getuk dan menjaga teksturnya tetap lembut.

Sumber foto by : mgiyovanitipunud.wordpress.com

Sumber foto by : https://shopee.co.id/
Tips Pengemasan Getuk
- Jaga Kebersihan: Pastikan semua peralatan dan bahan pengemasan dalam keadaan bersih dan higienis.
- Pilih Ukuran yang Tepat: Sesuaikan ukuran kemasan dengan jumlah getuk yang akan dikemas.
- Perhatikan Tampilan: Buatlah tampilan kemasan yang menarik dan informatif. Tuliskan nama produk, bahan-bahan, dan tanggal produksi.
- Jaga Kelembapan: Untuk getuk yang menggunakan daun pisang, sebaiknya bungkus lagi dengan plastik wrap atau kertas minyak untuk menjaga kelembapan.
- Hindari Kontak Langsung dengan Udara: Kontak langsung dengan udara dapat menyebabkan getuk menjadi kering dan keras.
- Simpan di Tempat yang Sejuk: Simpan getuk yang sudah dikemas di tempat yang sejuk dan kering.
Inovasi Pengemasan Getuk
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak inovasi pengemasan getuk yang muncul. Beberapa di antaranya adalah:
- Kemasan Instan: Getuk dikemas dalam bentuk bubuk yang siap saji. Tinggal tambahkan air panas dan aduk rata.
- Kemasan Beku: Getuk dibekukan dalam kemasan kecil sehingga mudah dibawa dan bisa langsung dinikmati setelah dicairkan.
- Kemasan dengan Desain Kreatif: Banyak pengusaha kuliner yang membuat desain kemasan getuk yang unik dan menarik, terutama untuk kalangan muda.
Contoh Pengemasan Getuk yang Menarik
- Getuk Lindri: Dikemas dalam daun pisang, diikat dengan lidi, dan diberi label sederhana dengan tulisan tangan.
- Getuk Kucing: Dikemas dalam kotak mika transparan dengan lapisan kertas bermotif batik.
- Getuk Goreng: Dikemas dalam kemasan kertas minyak yang dilapisi dengan kertas karton berwarna-warni.
Pengemasan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan daya tarik kue getuk. Dengan memilih jenis kemasan yang sesuai dan memperhatikan tips pengemasan, Anda dapat menjaga kelezatan getuk dan memperpanjang masa simpannya. Selain itu, pengemasan yang menarik juga akan meningkatkan nilai jual produk Anda.
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2