Pengantar
Donat (doughnut atau donut) adalah salah satu kudapan manis yang paling dikenal dan dicintai di dunia. Dari bentuk cincin klasik yang ditaburi gula halus hingga kreasi modern dengan berbagai topping dan isian mewah, donat telah melampaui statusnya sebagai sekadar makanan ringan. Ia adalah simbol kenyamanan, sejarah panjang, dan fenomena budaya pop global. Keunikan donat terletak pada kesederhanaan adonan yang digoreng, namun mampu berevolusi dan beradaptasi dengan cita rasa lokal di hampir setiap sudut planet ini. Untuk memahami keajaibannya, kita perlu menelusuri jejak sejarahnya, inovasi bentuknya, hingga perannya dalam masyarakat modern.
Sejarah dan Asal-Usul: Dari Kue Minyak Belanda

Source: https://www.tempo.co/gaya-hidup/5-jenis-donat-di-dunia-yang-patut-dicoba-1162908
Asal-usul donat yang pasti sering menjadi subjek perdebatan, namun sebagian besar sejarawan kuliner sepakat bahwa akar donat modern dapat ditarik kembali ke Eropa Utara.
1. Olykoeks: Nenek Moyang Donat
Pada abad ke-19, imigran Belanda membawa tradisi kuliner mereka ke Amerika Utara, termasuk hidangan yang disebut “olykoeks” (kue minyak). Ini adalah bola-bola adonan manis yang digoreng dalam lemak babi (minyak) hingga berwarna cokelat keemasan. Masalah utama dari olykoeks adalah bagian tengah bola adonan sering kali tidak matang merata saat digoreng, sementara bagian luarnya sudah renyah. Untuk mengatasi hal ini, orang-orang Belanda sering mengisi bagian tengah yang mentah tersebut dengan buah-buahan, kacang-kacangan, atau isian yang tidak perlu dimasak—seperti hazelnut atau walnut—yang kelak menjadi inspirasi awal dari nama dough-nuts (kacang adonan).
2. Misteri Lubang di Tengah: Hanson Gregory
Inovasi paling revolusioner dalam sejarah donat adalah penciptaan lubang di tengahnya. Cerita yang paling populer dan diterima luas menyebutkan seorang kapten kapal asal Denmark, Hanson Gregory, pada tahun 1847.
Gregory, yang kala itu masih remaja, dilaporkan merasa frustrasi karena bagian tengah kue gorengnya selalu mentah. Legenda mengatakan bahwa saat badai melanda, ia menusukkan kue minyaknya ke jeruji roda kemudi kapal agar ia bisa menyetir dengan kedua tangan sambil makan. Tindakan sederhana ini menciptakan bentuk cincin yang kini dikenal. Secara teknis, lubang tersebut memungkinkan minyak panas mencapai dan memasak adonan secara merata, menjamin donat yang matang sempurna di seluruh bagian. Inilah yang mengubah donat dari bola padat menjadi ikon kuliner berbentuk cincin yang khas.
Evolusi Global dan Peran Budaya

Source: https://smartpluspro.com/recipe-detail?slug=donat-kentang-vegan
Setelah inovasi lubang tengah, donat mulai berkembang pesat, terutama di Amerika Serikat, yang menjadi pusat kebangkitan dan penyebarannya ke seluruh dunia.
1. Donat dalam Perang Dunia I: “Donut Girls”
Popularitas donat semakin meluas secara dramatis selama Perang Dunia I. Para sukarelawan wanita dari Salvation Army di Prancis menyajikan donat segar kepada tentara Amerika di medan tempur. Makanan rumahan yang sederhana dan manis ini menjadi simbol harapan, kenyamanan, dan rasa “rumah” bagi para prajurit. Para sukarelawan ini dijuluki “Donut Girls”, dan kontribusi mereka mengukuhkan donat sebagai makanan yang erat kaitannya dengan patriotisme dan dukungan moral.
2. Mesin Otomatis dan Industrialisasi
Era industri juga berperan besar. Pada tahun 1920, Adolph Levitt menciptakan mesin pembuat donat otomatis pertama. Inovasi ini memungkinkan produksi massal yang cepat dan konsisten, mengubah donat dari sajian rumahan menjadi produk industri. Donat dipamerkan di World’s Fair tahun 1934 di Chicago sebagai “Makanan Paling Populer Abad Ini”, menegaskan statusnya sebagai fenomena global.
3. Donat dalam Budaya Pop
Di Amerika Utara, donat telah menjadi ikon budaya populer. Stereotip polisi patroli yang menyukai donat dan kopi adalah lelucon abadi dalam film dan serial TV—dipopulerkan karena banyak gerai donat yang buka 24 jam dan menjadi tempat singgah yang nyaman bagi petugas shift malam. Karakter animasi seperti Homer Simpson dari The Simpsons semakin memperkuat citra donat sebagai makanan comfort food yang tak tertahankan. Donat juga memiliki perayaan resmi, yaitu Hari Donat Nasional (National Donut Day) yang dirayakan setiap hari Jumat pertama bulan Juni di Amerika Serikat.
Variasi dan Inovasi Modern

Source: https://jajanpasarjember.tokowebku.com/produk/donat-buah-besar-per-kotak-isi-6-2870135
Keunikan donat di era modern adalah kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi di berbagai budaya.
1. Adaptasi Lokal
- Donat Kentang (Indonesia): Donat klasik yang diberi campuran kentang rebus dalam adonannya, menghasilkan tekstur yang jauh lebih lembut dan empuk.
- Beignet (Prancis/New Orleans): Donat berbentuk bujur sangkar yang ditaburi gula halus, secara tradisional dinikmati dengan café au lait.
- Berliner (Jerman) / Pączki (Polandia) / Sufganiyah (Israel): Donat bundar tanpa lubang yang diisi dengan selai atau krim. Berliner disajikan untuk Karnaval, sementara Sufganiyah adalah kudapan Hanukkah.
- Mochi Donut (Jepang): Donat dengan tekstur kenyal dan elastis yang berasal dari adonan yang dicampur dengan tepung ketan.
- Kkwabaegi (Korea): Donat berbentuk kepang yang populer sebagai camilan di jalanan Korea.
2. Tren Hibrida (Hybrid Donut)
Donat modern telah melahirkan kreasi hibrida yang menarik perhatian global, seperti “Cronut” (perpaduan croissant dan donat) yang diciptakan oleh koki Dominique Ansel. Inovasi ini membuktikan bahwa donat adalah kanvas kuliner yang tak terbatas, di mana tekstur adonan fermentasi yang digoreng dapat dipadukan dengan kemewahan pastry Eropa.
Penjelasan
Artikel ini menyajikan donat bukan hanya sebagai resep, tetapi sebagai entitas budaya yang kompleks.
- Akar Sejarah: Kami menelusuri bagaimana donat berevolusi dari olykoeks Belanda yang sederhana, mengatasi masalah teknis kematangan melalui inovasi lubang tengah yang dikreditkan kepada Hanson Gregory.
- Transisi Kultural: Kami menjelaskan bagaimana Perang Dunia I menjadi katalisator bagi donat untuk beralih dari makanan etnis menjadi simbol patriotisme dan kenyamanan global melalui aksi “Donut Girls”.
- Industrialisasi dan Popularitas: Kami menunjukkan peran mesin otomatis dalam mengubah skala produksi donat, yang kemudian mengukuhkannya di World’s Fair dan budaya populer Amerika—termasuk stereotip polisi yang menggemari donat.
- Fleksibilitas Kuliner: Bagian terpenting dari keajaiban donat adalah kemampuannya untuk beradaptasi, melahirkan varian lokal seperti donat kentang di Indonesia atau mochi donut di Jepang, yang menunjukkan universalitas daya tariknya.
Keunikan dan keajaiban donat terletak pada perpaduan sempurna antara sejarah yang kaya, inovasi bentuk, dan perannya yang tak terpisahkan dalam budaya pop global, menjadikannya lebih dari sekadar makanan manis.
Keunikan dan Keajaiban Donat: Lubang Manis yang Mengikat Dunia

Source: https://www.tokomesin.com/3-cara-membuat-donat-kentang-yang-bisa-dicoba-di-rumah-html.html
Donat (doughnut atau donut) adalah salah satu kudapan yang paling universal dan dicintai di seluruh dunia. Dibalik bentuknya yang sederhana—bulat, digoreng, dan seringkali berlubang di tengah—tersembunyi sejarah panjang, adaptasi budaya yang jenius, dan keajaiban rasa yang selalu membawa kembali kenangan masa kecil.
Keunikan Donat (The Doughnut Uniqueness)
Keunikan donat paling menonjol dapat dilihat dari evolusi bentuk dan rasa yang fleksibel.
1. Keajaiban Intelektual dari Sebuah Lubang
Keunikan utama donat adalah lubang di tengahnya. Lubang ini bukan sekadar fitur estetika, melainkan sebuah solusi teknis yang cerdas dalam sejarah kuliner.
- Solusi Kematangan: Sebelum berlubang, donat adalah bola adonan padat yang disebut olykoeks (kue minyak) oleh imigran Belanda. Bagian tengahnya sering kali mentah dan berminyak. Konon, Kapten Hanson Gregory pada tahun 1847 melubangi adonan kue ibunya agar matang merata. Lubang tersebut memastikan panas minyak dapat menjangkau seluruh permukaan adonan, menghasilkan donat yang matang sempurna, lembut, dan tidak bantat.
- Keunikan Simbolis: Lubang itu juga memfasilitasi penanganan dan penyajian, serta menciptakan simbol visual yang ikonik, sehingga donat mudah dikenali dan sering diasosiasikan dengan kesenangan yang sederhana.
2. Fleksibilitas Tekstur dan Rasa
Donat terbuat dari adonan yang sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan bahan lokal.
- Donat Kentang (Indonesia): Kehadiran kentang yang dihaluskan dalam adonan memberikan tekstur yang jauh lebih lembut, empuk, dan sedikit lebih gurih, yang sangat digemari di Indonesia. Ini adalah contoh sempurna adaptasi donat terhadap ketersediaan bahan lokal.
- Varian Global: Mulai dari Beignet (donat persegi Prancis yang ditaburi gula halus), Mochi Donut (donat Jepang dengan tekstur kenyal dari tepung ketan), hingga Sufganiyah (donat isi jelly tanpa lubang khas perayaan Hanukkah di Israel), setiap budaya memberikan sentuhan unik pada donat.
3. Kontras Rasa dan Tekstur yang Sempurna
Donat menawarkan kombinasi tekstur dan rasa yang secara ilmiah memicu respons positif di otak manusia.
- Kombinasi Lemak dan Karbohidrat: Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang secara bersamaan tinggi lemak (dari proses menggoreng) dan karbohidrat (dari tepung dan gula) memicu aktivitas besar di pusat penghargaan otak (striatum), melepaskan dopamin (hormon rasa senang). Donat adalah contoh sempurna dari kombinasi adiktif ini.
- Tekstur yang Menggoda: Kontras antara bagian luar yang sedikit renyah atau berglasur lengket dan bagian dalam yang sangat lembut, empuk, dan fluffy menciptakan pengalaman sensorik yang memuaskan.
Keajaiban Donat (The Doughnut Wonder)
Keajaiban donat terletak pada pengaruhnya yang meluas di luar dapur, mencakup aspek sejarah, sosial, dan budaya pop.
1. Simbol Kenyamanan di Medan Perang (Perang Dunia I)
Peran donat dalam Perang Dunia I adalah kisah legendaris. Relawan wanita dari Salvation Army dikenal sebagai “Donut Girls”. Mereka menyajikan donat segar yang digoreng di helm prajurit di garis depan. Kehangatan dan rasa manis donat menjadi simbol harapan, kehangatan rumah, dan dukungan moral bagi tentara Amerika. Peristiwa ini mengukuhkan donat sebagai makanan yang erat kaitannya dengan patriotisme dan comfort food.
2. Ikon Budaya Pop Amerika
Donat adalah ikon kuliner Amerika yang tak terpisahkan:
- Hari Donat Nasional: Di Amerika Serikat, donat memiliki perayaan resmi, Hari Donat Nasional, yang menunjukkan signifikansinya dalam budaya.
- Stereotip Polisi: Donat secara humoris menjadi identik dengan polisi patroli Amerika. Stereotip ini muncul karena toko donat adalah salah satu dari sedikit tempat yang buka 24 jam pada malam hari, menjadikannya titik kumpul yang populer bagi petugas shift malam.
- Media dan Karakter: Kecintaan donat abadi dalam budaya pop diabadikan melalui karakter fiksi seperti Homer Simpson, yang menjadikan donat sebagai makanan obsesinya.
3. Kendaraan Inovasi Kuliner
Donat modern terus menciptakan keajaiban melalui inovasi.
- Donat Hybrid: Kreasi seperti Cronut (donat yang dibuat dengan adonan croissant) dan Duffin (donat-muffin) menunjukkan bahwa donat adalah kanvas kuliner yang mendorong batasan pastry tradisional, menarik perhatian media dan memicu tren global.
Penjelasan
Artikel ini membedah keunikan dan keajaiban donat melalui tiga lensa utama:
- Inovasi Fungsional: Menjelaskan bahwa lubang di tengah donat adalah solusi cerdas untuk memastikan kematangan adonan secara merata, mengaitkannya dengan kisah Hanson Gregory.
- Fleksibilitas Bahan: Menyoroti bagaimana donat dapat beradaptasi secara global, menghasilkan varian seperti Donat Kentang yang sangat populer di Indonesia, berkat kemampuan adonannya untuk dipadukan dengan bahan lokal.
- Dampak Budaya: Memaparkan peran heroik donat dalam sejarah Perang Dunia I sebagai comfort food serta statusnya sebagai ikon budaya pop Amerika yang melahirkan stereotip dan perayaan nasional.
Kesimpulan
Donat adalah sebuah keajaiban kuliner yang terletak dalam perpaduan antara kesederhanaan bahan dan kekayaan sejarah. Lubang kecil di tengahnya bukan sekadar fitur desain, melainkan hasil dari upaya inovasi yang cerdas. Dari pelabuhan dan medan perang hingga film kartun dan kedai kopi mewah, donat telah berhasil menjadi bahasa kuliner universal yang melambangkan kemanisan, kenyamanan, dan kreativitas. Donat terus beradaptasi dengan tren, tetapi esensinya sebagai roti goreng yang empuk dan manis akan selalu menjadikannya kudapan abadi di hati masyarakat dunia.
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2


