Email Address

info@royalole2.com

Our Location

Jl. Ir. Soekarno No.112 Kota Batu

Día de Los Muertos: Perayaan Kematian Penuh Warna di Meksiko

Día de Los Muertos

Día de Los Muertos—Hari Orang Mati—adalah perayaan paling ikonis dan mendalam di Meksiko. Jauh dari suasana seram atau menakutkan, festival yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 1 dan 2 November ini adalah ledakan warna, aroma, musik, dan cinta. Perayaan ini merupakan warisan budaya berusia lebih dari 3.000 tahun yang berakar pada peradaban Mesoamerika, yang kini diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Día de Los Muertos adalah manifestasi unik dari filosofi Meksiko bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan tahap transisi dan reuni spiritual yang patut dirayakan.

Sejarah dan Akulturasi: Dari Aztec hingga Katolik

Source: https://www.idntimes.com/travel/destination/5-festival-paling-ikonik-di-dunia-ada-hari-raya-orang-mati-01-w2xk7-j1pqgk

Akar Día de Los Muertos dapat ditelusuri kembali ke ritual peradaban pribumi seperti Aztec (atau Nahua) sekitar 3.000 tahun yang lalu. Suku Aztec memandang kematian sebagai bagian siklus kehidupan yang tidak terpisahkan. Mereka mendedikasikan ritual panjang untuk Dewi Mictēcacihuātl, atau “Wanita Tulang Belulang,” yang memerintah di dunia bawah. Upacara ini secara tradisional diadakan pada bulan Agustus.

Ketika bangsa Spanyol tiba di abad ke-16 dan membawa agama Katolik, mereka berusaha menghapus ritual pribumi tersebut. Namun, alih-alih hilang, tradisi kuno ini berakulturasi dengan perayaan Katolik Hari Semua Orang Kudus (1 November) dan Hari Arwah (2 November). Tanggal perayaan pun bergeser ke awal November. Hasil peleburan inilah yang membentuk Día de Los Muertos modern, sebuah perayaan yang unik, sinkretis, dan sangat khas Meksiko.

Pilar Utama Perayaan: Ofrenda (Altar Persembahan)

Pusat dan jiwa dari perayaan Día de Los Muertos adalah Ofrenda (Altar Persembahan). Ini bukanlah altar pemujaan, melainkan sebuah jembatan yang dibangun di rumah atau di kuburan untuk menyambut jiwa orang yang telah meninggal kembali ke dunia fana untuk berkumpul bersama keluarga.

Sebuah ofrenda sering kali dibangun bertingkat, melambangkan surga, purgatorium, dan bumi (atau Surga, Bumi, dan Dunia Bawah, sesuai tradisi pribumi). Setiap ofrenda dihiasi dengan elemen-elemen wajib yang memiliki makna mendalam:

  1. Cempasúchil (Bunga Marigold Meksiko): Bunga berwarna oranye terang ini adalah yang paling penting. Dengan warna yang menyala dan aroma yang kuat, kelopak cempasúchil ditaburkan di jalan setapak dari pintu rumah hingga altar, bertindak sebagai pemandu visual dan aromatik untuk menarik dan membimbing jiwa kembali ke rumah.
  2. Lilin dan Lilin: Melambangkan iman, harapan, dan cahaya yang menerangi jalan para arwah.
  3. Air dan Garam: Garam digunakan untuk memurnikan arwah. Air diletakkan untuk memuaskan dahaga para arwah setelah perjalanan spiritual yang panjang.
  4. Makanan dan Minuman Favorit: Keluarga menyediakan makanan kesukaan almarhum, seperti mole, sup, tequila, atau cokelat panas, agar arwah dapat menikmati esensi dan aroma makanan yang mereka cintai.

Simbol Ikonis: Calavera, La Catrina, dan Pan de Muerto

Source: https://women.okezone.com/read/2023/03/27/406/2787995/mengenal-dia-de-los-muertos-hari-raya-orang-mati-di-meksiko

Perayaan ini diperkaya oleh simbol-simbol visual yang ikonik dan filosofis:

1. Calavera (Tengkorak)

Tengkorak adalah simbol yang paling akrab. Namun, tengkorak ini tidak menakutkan.

  • Calaveritas de Azúcar (Tengkorak Gula): Tengkorak kecil yang manis ini dihias dengan warna-warni dan sering diberi nama orang yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Ini adalah pengingat ringan bahwa kematian adalah takdir yang manis dan tak terhindarkan.
  • Filosofi: Tengkorak ini melambangkan pandangan bahwa kematian adalah demokratis—tidak peduli status sosial, kekayaan, atau kecantikan, semua orang pada akhirnya akan menjadi tengkorak.

2. La Catrina

Figur tengkorak wanita yang berpakaian elegan dengan topi bergaya Prancis yang mewah. Awalnya diciptakan oleh kartunis José Guadalupe Posada pada awal abad ke-20 dengan nama “La Calavera Garbancera” sebagai satire sosial.

  • Makna: La Catrina awalnya mengkritik orang Meksiko pribumi yang meninggalkan tradisi mereka untuk mengadopsi gaya hidup Eropa. Kini, ia menjadi simbol utama perayaan ini, mengingatkan bahwa kekayaan dan kelas sosial tidak berarti di hadapan kematian.

3. Pan de Muerto (Roti Orang Mati)

Roti manis yang lembut, sering dibentuk melingkar dengan lobi di atasnya yang menyerupai tulang bersilangan atau air mata. Ini adalah hidangan wajib dan persembahan spiritual yang melambangkan kemurahan hati keluarga dan siklus kehidupan.

Tradisi dan Aktivitas Komunitas

Perayaan Día de Los Muertos melibatkan seluruh komunitas, terutama pada tanggal 1 dan 2 November:

  • 1 November (Día de los Inocentes): Hari yang didedikasikan untuk mengenang jiwa anak-anak dan bayi yang telah meninggal.
  • 2 November (Día de los Muertos): Hari untuk mengenang jiwa orang dewasa.
  • Ziarah Kuburan Malam Hari: Di banyak komunitas (seperti Mixquic atau Patzcuaro), keluarga menghabiskan malam dengan berjaga di kuburan. Mereka membersihkan makam, menghiasnya dengan bunga, lilin, dan papel picado (kertas warna-warni berukir), menyalakan lilin, dan berbagi makanan sambil bercerita tentang almarhum. Suasana yang tercipta sangatlah ajaib: ribuan titik cahaya lilin yang hangat menyinari makam, diiringi musik yang ceria dan tawa.

Penjelasan dan Kesimpulan

Source: https://www.barcelo.com/pinandtravel/en/day-of-the-dead-mexico

Penjelasan (Filosofi Kematian Meksiko)

Día de Los Muertos adalah perayaan yang sangat penting karena menyajikan filosofi kematian yang berbeda. Masyarakat Meksiko tidak menganggap kematian sebagai akhir yang menyedihkan, tetapi sebagai persinggahan dalam siklus abadi. Dengan menyiapkan ofrenda dan merayakan dengan sukacita, mereka percaya bahwa jiwa orang yang mereka cintai dapat kembali dan merasakan kehadiran serta kasih sayang keluarga sekali lagi.

Perayaan ini berfungsi sebagai terapi kolektif yang sehat bagi masyarakat. Ini memungkinkan keluarga untuk menyalurkan duka mereka menjadi kenangan yang menyenangkan dan meriah, memastikan bahwa almarhum tidak akan pernah benar-benar mati selama mereka tetap hidup dalam ingatan.


I. Keunikan Día de Los Muertos

Source: https://tahonasociety.com/blog/dia-de-muertos-is-here-again

Keunikan perayaan ini membedakannya secara fundamental dari perayaan bertema kematian lainnya (seperti Halloween), karena fokusnya adalah pada penghormatan dan reuni keluarga alih-alih ketakutan.

1. Filosofi Menerima Kematian dengan Sukacita

Inti unik dari Día de Los Muertos adalah pandangan bahwa kematian adalah bagian dari siklus kehidupan yang harus dirayakan, bukan ditakuti. Menurut tradisi Mesoamerika (Aztec dan pribumi lainnya), jiwa orang yang meninggal akan kembali mengunjungi keluarga mereka di bumi. Oleh karena itu, perayaan ini adalah momen untuk:

  • Membimbing arwah kembali ke rumah.
  • Menyambut mereka dengan hal-hal yang mereka cintai di masa hidup.
  • Mengingat kenangan mereka dengan sukacita, tawa, dan musik, bukan air mata.

2. Altar Persembahan (Ofrenda) Sebagai Jembatan Dunia

Ofrenda (altar persembahan) adalah pusat dari perayaan ini dan merupakan instalasi seni yang sangat personal. Setiap tingkat ofrenda memiliki makna khusus, berisi:

  • Foto-foto orang yang sudah meninggal.
  • Makanan dan minuman kesukaan mereka di masa hidup (misalnya, tequila, cokelat panas, mole).
  • Lilin yang mewakili iman dan cahaya bagi para arwah.
  • Air untuk memuaskan dahaga mereka setelah perjalanan jauh.

3. Ikonografi yang Penuh Warna dan Artistik

Berbeda dengan ikonografi Barat yang gelap, simbol Día de Los Muertos sangat cerah dan artistik:

  • Calaveras (Tengkorak): Tengkorak gula (sugar skulls) dan topeng tengkorak tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melambangkan kehidupan yang manis dan mengingatkan bahwa kematian adalah takdir yang sama bagi semua orang. Tengkorak gula sering diberi nama orang yang masih hidup sebagai lelucon ringan.
  • La Catrina: Sosok tengkorak wanita elegan dengan topi bergaya Eropa. Diciptakan oleh seniman José Guadalupe Posada, ia adalah kritik sosial yang mengingatkan bahwa, di balik kemewahan, semua orang akan menghadapi takdir yang sama. Kini, La Catrina menjadi simbol utama yang cantik dan ikonik.

II. Keajaiban Día de Los Muertos

Source: https://two.travel/dia-de-los-muertos-mexico-city

Keajaiban terletak pada elemen spiritual dan visual yang memungkinkan persatuan emosional antara yang hidup dan yang telah tiada.

1. Bunga Cempasúchil (Marigold) sebagai Pemandu Roh

Bunga Cempasúchil berwarna oranye terang yang khas adalah salah satu elemen paling ajaib.

  • Filosofi: Masyarakat Meksiko percaya bahwa warna cerah dan, yang lebih penting, aroma tajam bunga ini berfungsi sebagai peta atau jalan setapak.
  • Ritual: Kelopak bunga ditaburkan dari altar menuju pintu rumah atau bahkan ke makam, menciptakan jalur yang membantu arwah menemukan jalan mereka dari alam baka untuk menikmati ofrenda yang disiapkan.

2. Pan de Muerto (Roti Orang Mati)

Roti manis yang lembut ini disajikan khusus hanya selama periode ini.

  • Bentuk: Roti ini sering dihiasi dengan adonan yang dibentuk menyerupai tulang (atau air mata) di bagian atas.
  • Makna: Pan de Muerto adalah persembahan yang menyenangkan yang melambangkan kemurahan hati keluarga yang masih hidup. Makanan ini adalah konsumsi spiritual yang memungkinkan arwah untuk “menikmati” esensi makanan yang mereka cintai.

3. Ziarah Malam di Pemakaman

Pada malam hari, kuburan di beberapa komunitas (terutama di wilayah pedesaan seperti Michoacán dan Oaxaca) berubah menjadi pemandangan yang ajaib.

  • Lilin dan Musik: Keluarga berkumpul di makam, membersihkan dan menghiasinya dengan bunga cempasúchil serta lilin. Mereka akan berjaga semalaman, berbagi makanan, bercerita, dan memainkan musik kesukaan orang yang telah meninggal.
  • Keajaiban Visual: Ribuan lilin yang menyala di kegelapan menciptakan cahaya hangat yang dipercaya menyambut dan menemani arwah dalam kunjungan singkat mereka. Ini adalah manifestasi nyata dari ungkapan, “Kita tidak mati sampai kita dilupakan.”

Kesimpulan

Día de Los Muertos adalah salah satu festival budaya paling berharga di dunia. Ia bukan sekadar perayaan agama atau pesta rakyat; ia adalah penghormatan artistik terhadap kehidupan dan kematian. Dengan keunikan ofrenda, ikonografi Calavera yang ceria, dan cempasúchil yang menuntun, tradisi ini berhasil mengubah kematian dari topik yang menakutkan menjadi kesempatan untuk reuni yang penuh warna. Ia adalah pengingat abadi akan kekuatan memori, ikatan keluarga, dan pengakuan bahwa mengenang adalah cara paling efektif untuk menjaga orang yang kita cintai agar tetap hidup.

Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.

Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2

Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *