Email Address

info@royalole2.com

Our Location

Jl. Ir. Soekarno No.112 Kota Batu

Dari Rare hingga Well Done: Tingkat Kematangan Steak yang Perlu Kamu Tahu

steak

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/5348093302327362/

Steak adalah potongan daging—umumnya dari sapi—yang dimasak dengan cara dipanggang, dibakar, atau digoreng. Daging yang digunakan biasanya berasal dari bagian tubuh hewan yang memiliki tekstur empuk dan kaya lemak, seperti sirloin, tenderloin, atau ribeye.

📍 Jenis-Jenis Steak Berdasarkan Potongan Daging

  1. Tenderloin (Fillet Mignon)
    • Potongan paling empuk, minim lemak.
    • Cocok untuk mereka yang suka tekstur halus dan rasa ringan.
  2. Ribeye
    • Banyak marbling (lemak di dalam daging), sangat juicy dan kaya rasa.
    • Favorit banyak pencinta steak.
  3. Sirloin
    • Lebih berserat dari tenderloin tapi tetap enak.
    • Harganya biasanya lebih terjangkau.
  4. T-Bone dan Porterhouse
    • Kombinasi tenderloin dan striploin yang dipisahkan oleh tulang berbentuk T.
    • Cocok untuk porsi besar.

Jenis Daging Sapi yang Umum Digunakan untuk Steak

Steak biasanya memakai daging sapi dari bagian tertentu yang memiliki tekstur empuk dan distribusi lemak (marbling) yang baik. Beberapa bagian paling populer:

  1. Tenderloin (Fillet Mignon) – Sangat empuk, minim lemak.
  2. Ribeye – Kaya lemak (marbling), sangat juicy dan penuh rasa.
  3. Sirloin (has luar) – Lebih berserat tapi tetap enak dan populer.
  4. Striploin (New York Strip) – Seimbang antara empuk dan berlemak.
  5. T-Bone / Porterhouse – Gabungan tenderloin dan striploin, cocok untuk porsi besar.

❌ Kenapa Tidak Menggunakan Daging Sapi Biasa (Sembarangan)?

  1. Tekstur Terlalu Keras Daging dari bagian yang sering digunakan untuk bergerak (seperti paha atau betis) memiliki banyak jaringan ikat dan otot, sehingga keras dan alot jika dimasak cepat seperti steak.
  2. Butuh Waktu Lama untuk Empuk Daging biasa biasanya digunakan untuk masakan berkuah atau direbus lama (contoh: rendang, semur, atau sop) agar empuk. Steak justru dimasak cepat dengan panas tinggi, jadi tidak cocok.
  3. Kurang Marbling (Lemak Dalam Daging) Lemak inilah yang memberi rasa gurih, juicy, dan aroma khas steak. Daging biasa biasanya minim marbling, sehingga hasil akhirnya kurang menggugah selera.
  4. Tidak Konsisten Kualitasnya Steak idealnya menggunakan daging dengan standar kualitas premium, termasuk jenis sapi, pakan, dan umur pemotongan. Daging biasa bisa sangat bervariasi hasilnya.

Fun Fact:

Daging sapi premium seperti Wagyu atau Angus dipelihara dengan pakan dan perawatan khusus untuk menghasilkan marbling yang tinggi—itulah sebabnya rasanya sangat lembut dan mahal!


Tingkat kematangan steak adalah seberapa matang daging saat disajikan, dan ini sangat memengaruhi rasa, tekstur, dan kelembutan steak. Berikut penjelasannya secara berurutan dari paling mentah hingga paling matang:

Blue Rare (Very Rare)

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/19140367161995936/
🥩 Apa Itu Blue Rare (Very Rare)?

Blue Rare, juga dikenal sebagai Very Rare atau kadang disebut “bleu” dalam istilah Prancis, adalah tingkat kematangan steak yang paling mentah. Steak ini hanya dipanggang sebentar saja di bagian luar, sementara bagian dalamnya tetap mentah, dingin, dan berwarna merah tua.

Ciri-ciri Blue Rare Steak:

  • Bagian luar tampak kecokelatan karena terkena panas (searing), tapi sangat tipis.
  • Bagian dalam masih mentah, hampir seperti daging mentah segar.
  • Suhu internalnya sangat rendah, sekitar 45–49°C.
  • Saat disentuh, teksturnya sangat lembut dan kenyal.
  • Daging masih terasa dingin atau hanya sedikit hangat di bagian tengah

Siapa yang Cocok Menikmati Blue Rare?

  • Pecinta steak sejati atau mereka yang menyukai rasa alami dan murni dari daging sapi.
  • Cocok bagi yang ingin menikmati tekstur asli daging tanpa terlalu banyak perubahan dari panas.

Namun, tidak semua orang menyukai blue rare karena dianggap terlalu mentah dan belum aman secara mikrobiologis jika tidak diproses dengan baik. Oleh karena itu, kualitas daging harus sangat tinggi dan segar, biasanya dari potongan premium seperti tenderloin atau wagyu.

Karena tingkat kematangannya sangat rendah, hanya restoran tertentu yang menyajikan blue rare, dan biasanya dimasak dengan sangat hati-hati untuk menjaga keamanan dan kebersihan. Bagi sebagian orang, terutama anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan imunitas rendah, jenis steak ini tidak direkomendasikan.


Rare

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/232076187045321411/
Rare adalah tingkat kematangan steak di mana bagian luar daging sudah dimasak dengan cepat dan berwarna kecokelatan, sementara bagian dalam masih merah terang, lembab, dan hanya sedikit hangat. Steak rare lebih matang dibandingkan blue rare, tapi masih tergolong sangat mentah di bagian tengah.

Ciri-Ciri Rare Steak:

  • Luar steak sudah membentuk lapisan kecokelatan karena dipanggang (searing).
  • Dalam steak masih merah terang, sangat juicy, dan agak hangat (bukan dingin seperti blue rare).
  • Suhu internal sekitar 50–52°C.
  • Tekstur bagian dalam sangat lembut dan sedikit kenyal.
  • Darah atau jus merah sering terlihat saat steak dipotong — sebenarnya itu bukan darah, tapi cairan bernama myoglobin dari otot daging.

Siapa yang Cocok Menikmati Rare Steak?

  • Orang yang ingin menikmati rasa alami daging sapi dengan sedikit pengaruh panas.
  • Cocok untuk penggemar daging berkualitas tinggi yang lembut dan juicy.
  • Biasanya menggunakan potongan premium seperti tenderloin atau ribeye agar tetap nikmat meski dimasak singkat.

⚠️ Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Kualitas daging sangat penting — daging harus segar dan layak dikonsumsi dalam keadaan nyaris mentah.
  • Tidak cocok untuk semua orang, terutama anak-anak, ibu hamil, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Proses memasaknya harus higienis dan cepat, menggunakan panas tinggi untuk membakar bagian luar dan membunuh bakteri di permukaan.

Medium Rare

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/7248049395187124/
🥩 Apa Itu Medium Rare Steak?

Medium Rare adalah tingkat kematangan steak yang paling populer dan dianggap ideal oleh banyak chef dan pecinta daging. Pada level ini, steak dimasak hingga bagian luar matang sempurna dan bagian dalam tetap merah muda dan juicy, tidak mentah, tapi juga belum benar-benar matang.


Medium

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/730498002071378752/
Steak dimasak hingga bagian dalam berwarna merah muda pucat atau agak cokelat. Teksturnya mulai agak padat, tapi tetap juicy. Ini cocok untuk orang yang tidak suka steak terlalu mentah tapi masih ingin kelembutan dan rasa daging yang baik.

Ciri-Ciri Medium Rare Steak:

  • Bagian luar berwarna cokelat dan sedikit garing karena reaksi Maillard saat dipanggang.
  • Bagian dalam merah muda cerah, tidak mentah seperti rare, tapi tetap sangat juicy dan lembut.
  • Suhu internal daging sekitar 55–57°C.
  • Teksturnya empuk, lembab, dan tidak kering.
  • Saat dipotong, cairan merah muda (myoglobin, bukan darah) keluar sedikit.

Kenapa Banyak Orang Memilih Medium Rare?

  • Rasa daging paling seimbang: tidak terlalu mentah, tapi tetap juicy dan lezat.
  • Tekstur ideal: empuk dan lembut, tanpa keras atau kering.
  • Cocok untuk hampir semua jenis potongan steak, terutama ribeye, sirloin, dan tenderloin.
  • Mempertahankan kelembaban alami daging karena belum dimasak terlalu lama.

⚠️ Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Masak steak dengan panas tinggi agar bagian luar cepat matang tapi bagian dalam tidak overcooked.
  • Medium rare aman dikonsumsi jika daging berkualitas baik dan dimasak dengan cara yang higienis.
  • Ideal untuk orang yang belum terbiasa dengan steak mentah (rare), tapi juga tidak ingin steak yang terlalu matang.

Medium Well

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/289919294734407992/
🥩 Apa Itu Medium Well Steak?

Medium Well adalah tingkat kematangan steak di mana daging sudah hampir sepenuhnya matang, dengan hanya sedikit bagian merah muda tersisa di tengah. Steak pada tingkat ini terasa lebih padat, agak kering, dan memiliki sedikit kelembaban dibandingkan tingkat kematangan yang lebih rendah.

Ciri-Ciri Medium Well Steak:

  • Bagian luar matang sempurna dan berwarna cokelat tua.
  • Bagian dalam hampir seluruhnya kecokelatan, dengan sedikit sekali warna merah muda di tengah.
  • Suhu internal sekitar 65–67°C.
  • Tekstur lebih kenyal dan agak kering, tapi masih bisa sedikit juicy jika dimasak dengan benar.
  • Biasanya tidak ada cairan merah yang keluar saat dipotong.

Siapa yang Cocok dengan Medium Well?

  • Orang yang tidak nyaman dengan steak yang masih terlihat merah atau juicy.
  • Cocok untuk mereka yang ingin steak nyaris matang sepenuhnya, tapi tidak sekering well done.
  • Biasanya dipilih oleh orang yang baru mencoba steak atau yang menghindari risiko daging kurang matang.

⚠️ Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Steak medium well cenderung lebih kering dan keras, terutama jika potongannya kurang berlemak.
  • Potongan steak dengan marbling tinggi (seperti ribeye) lebih cocok untuk tingkat ini agar tidak terlalu kering.
  • Teknik memasak yang tepat penting untuk mencegah kehilangan kelembaban, misalnya dengan menambahkan mentega atau menggunakan metode seperti sous vide.

Well Done

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/185140234675031173/
🥩 Apa Itu Well Done Steak?

Well Done adalah tingkat kematangan steak di mana daging matang sepenuhnya hingga ke bagian terdalam. Tidak ada lagi warna merah atau merah muda di bagian dalam—semua bagian berwarna kecokelatan atau abu-abu, dan biasanya teksturnya lebih padat dan kering.

Ciri-Ciri Well Done Steak:

  • Bagian luar cokelat gelap, kadang sedikit garing tergantung cara memasaknya.
  • Bagian dalam sepenuhnya matang, berwarna kecokelatan keabu-abuan.
  • Suhu internal mencapai 70°C atau lebih.
  • Teksturnya padat, lebih keras, dan bisa terasa kering jika tidak dimasak dengan teknik yang baik.
  • Hampir tidak ada cairan yang keluar saat dipotong.

Siapa yang Cocok dengan Well Done?

  • Orang yang tidak suka melihat bagian merah atau pink pada daging.
  • Cocok bagi mereka yang mengutamakan keamanan makanan atau sedang menghindari daging setengah matang (misalnya ibu hamil atau orang dengan sistem imun rendah).
  • Beberapa orang menyukai rasa panggang yang kuat dan tekstur yang lebih “berisi”.

⚠️ Hal yang Perlu Diperhatikan

  • Steak well done berisiko menjadi keras dan kering, terutama jika menggunakan potongan daging tanpa cukup lemak (seperti tenderloin).
  • Potongan daging berlemak seperti ribeye lebih cocok untuk well done karena lemak membantu menjaga kelembaban.
  • Untuk hasil terbaik, masak perlahan dan gunakan metode seperti:
    • Sous vide (memasak dalam suhu rendah lebih lama)
    • Penyelesaian dengan mentega atau saus untuk menjaga rasa dan kelembutan

Berikut beberapa alasan utama kenapa steak yang dimasak di rumah rasanya bisa sangat berbeda dengan steak restoran:


1. Kualitas Daging

  • Restoran biasanya menggunakan daging sapi premium dengan marbling (lemak intramuskular) tinggi seperti Wagyu atau Angus, yang bikin steak lebih juicy dan lezat.
  • Di rumah, seringkali menggunakan daging biasa yang kurang berlemak dan teksturnya lebih keras, jadi rasa dan kelembutannya berbeda.

2. Teknik Memasak

  • Koki restoran profesional biasanya punya teknik memasak yang sudah terlatih, seperti suhu yang pas, waktu yang tepat, dan cara membalik daging yang benar.
  • Mereka sering menggunakan alat khusus seperti grill dengan suhu sangat tinggi, oven konveksi, atau teknik sous vide yang sulit dilakukan di rumah tanpa peralatan.
  • Di rumah, suhu kompor atau alat pemanggang biasanya tidak sekuat dan sesebar panasnya seperti di restoran.

3. Peralatan Memasak

  • Restoran menggunakan alat seperti grill besi (cast iron skillet) yang sangat panas dan merata, memungkinkan terbentuknya kerak (Maillard reaction) yang memberikan aroma dan rasa khas steak.
  • Di rumah, menggunakan wajan biasa atau pemanggang listrik yang mungkin tidak mencapai suhu tinggi yang sama.

4. Pengalaman Memasak

  • Chef restoran sering melakukan prapengolahan seperti dry aging (pengeringan daging selama beberapa hari) untuk meningkatkan rasa dan tekstur daging.
  • Mereka juga ahli dalam membumbui dan menambahkan saus atau mentega khusus saat memasak.
  • Di rumah, bumbu dan teknik mungkin kurang kompleks atau kurang waktu untuk prapengolahan.

5. Atmosfer dan Penyajian

  • Makan steak di restoran ada atmosfer khusus—piring yang rapi, porsi yang pas, saus dan pelengkap yang disajikan sempurna.
  • Ini turut memengaruhi persepsi rasa, karena pengalaman makan tidak hanya soal rasa daging saja tapi keseluruhan sensasi makan.

6. Waktu dan Kesabaran

  • Di restoran, steak dimasak dengan waktu dan perhatian penuh untuk mencapai tingkat kematangan yang pas.
  • Di rumah, sering buru-buru, atau panas alat kurang konsisten sehingga hasilnya kurang optimal.

Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.

Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2

Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *