
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/59883870038905377/
Ubud Monkey Forest, atau dikenal juga sebagai Mandala Wisata Wenara Wana, adalah hutan lindung yang terletak di desa Padangtegal, Ubud, Bali. Tempat ini merupakan habitat alami bagi lebih dari 1.000 ekor kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang hidup bebas di kawasan hutan tropis yang asri.
Selain sebagai rumah bagi kera-kera tersebut, Monkey Forest juga merupakan lokasi tiga pura suci kuno yang masih digunakan hingga kini:
- Pura Dalem Agung Padangtegal
- Pura Beji
- Pura Prajapati
Surga Alam dan Budayaβ β Apa Maksudnya?
- Surga Alam:
Karena Monkey Forest memiliki hutan yang rimbun, udara sejuk, dan ekosistem yang terjaga, tempat ini menjadi surga bagi para pecinta alam dan fotografi. Pepohonan tinggi berusia ratusan tahun dan aliran sungai membuatnya terasa damai dan alami. - Budaya:
Di tengah hutan, pengunjung bisa menemukan pura-pura dengan arsitektur khas Bali yang menyimpan nilai spiritual dan budaya yang sangat kuat. Kegiatan keagamaan dan adat masih dilakukan di tempat ini, menunjukkan keharmonisan antara manusia, hewan, dan alam menurut filosofi Tri Hita Karana.
βDi Jantung Baliβ
Ubud dikenal sebagai pusat seni dan budaya Bali. Monkey Forest, yang terletak di pusat Ubud, menjadi simbol dari keseimbangan antara pariwisata, pelestarian alam, dan pelestarian budaya Bali.
Di Ubud Monkey Forest, kamu bisa menemukan banyak hal menarik yang menggabungkan alam, satwa liar, budaya, dan spiritualitas Bali. Berikut daftar lengkap apa saja yang ada di sana:

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/902338475389532384/
π 1. Ribuan Kera Ekor Panjang
- Spesies: Macaca fascicularis (kera ekor panjang)
- Jumlah: Sekitar 1.200 ekor
- Mereka hidup bebas di dalam hutan dan sering berinteraksi (atau iseng!) dengan pengunjung.
- Ada beberapa kelompok (teritori) yang tinggal di area berbeda di dalam hutan.
π Tips: Jangan membawa makanan di tangan atau tas terbuka. Kera bisa mendekat dan mencoba mengambilnya.
π³ 2. Hutan Tropis yang Rimbun dan Asri
- Luas area: Sekitar 12,5 hektar
- Dihuni oleh lebih dari 100 jenis pohon tropis.
- Suasananya sejuk, rindang, dan cocok untuk berjalan santai atau meditasi ringan.
π 3. Tiga Pura Suci (Candi Hindu Bali)
- Pura Dalem Agung Padangtegal
- Tempat utama pemujaan dewa Siwa.
- Sering digunakan untuk upacara adat masyarakat setempat.
- Pura Beji
- Terletak dekat sungai.
- Digunakan untuk ritual penyucian (melukat).
- Pura Prajapati
- Berfungsi sebagai tempat pemujaan roh leluhur dan digunakan saat upacara ngaben (pembakaran jenazah).
πΎ 4. Area Edukasi dan Konservasi
- Terdapat pusat informasi tentang perilaku kera, ekosistem hutan, dan nilai-nilai budaya.
- Fokus pada pelestarian dan pendidikan pengunjung agar bisa menghormati alam & budaya Bali.
πΈ 5. Spot Foto Ikonik
- Jembatan batu berlumut dengan akar pohon besar.
- Patung naga dan kera berukir khas Bali.
- Jalan setapak berliku di tengah pepohonan tinggi.
ποΈ 6. Toko Oleh-Oleh dan Warung
- Di area pintu masuk/keluar, tersedia toko suvenir dan makanan ringan.
- Kamu bisa membeli kerajinan lokal atau minuman segar setelah berjalan-jalan.
π» 7. Fasilitas Wisata Lengkap
- Toilet umum
- Pusat informasi
- Tempat parkir
- Peta kawasan dan jalur berjalan kaki yang aman
Ubud Monkey Forest sangat dilindungi karena tempat ini memiliki nilai ekologis, budaya, spiritual, dan historis yang luar biasa penting, baik bagi masyarakat lokal maupun untuk warisan Bali secara keseluruhan. Berikut alasan utamanya:

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/7810999345763928/
πΏ 1. Pelestarian Alam & Ekosistem
- Hutan Ubud Monkey Forest adalah kawasan konservasi seluas 12,5 hektar yang menjadi rumah bagi:
- Lebih dari 1.200 ekor kera ekor panjang (Macaca fascicularis)
- Ratusan jenis flora tropis
- Berbagai satwa liar lainnya (burung, serangga, dll)
- Hutan ini menjadi paru-paru kota Ubud dan menjaga keseimbangan lingkungan setempat.
π§ Fungsi ekologisnya besar: menjaga kualitas udara, mencegah erosi tanah, dan mendukung keanekaragaman hayati.
π 2. Kawasan Suci dan Spiritual
- Di dalam hutan terdapat tiga pura suci yang masih aktif digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu Bali.
- Tempat ini dianggap keramat oleh warga lokal dan terhubung erat dengan filosofi Hindu Bali, terutama Tri Hita Karana:
- Parahyangan (hubungan manusia dengan Tuhan)
- Pawongan (hubungan antarmanusia)
- Palemahan (hubungan manusia dengan alam)
πΏ Melindungi Monkey Forest berarti juga menjaga tempat ibadah dan tradisi spiritual masyarakat Bali.
𧬠3. Pelestarian Budaya dan Warisan Leluhur
- Monkey Forest adalah bagian dari identitas budaya desa Padangtegal.
- Warga lokal terlibat langsung dalam pengelolaan dan perlindungannya, menjadikannya warisan yang dijaga secara turun-temurun.
- Pura dan arsitektur yang ada di sana mencerminkan kesenian dan filosofi Bali kuno.
π 4. Tempat Edukasi dan Penelitian
- Lokasi ini sering dijadikan tempat studi ilmiah tentang perilaku kera, konservasi hutan, dan hubungan manusia dengan alam.
- Banyak peneliti dari dalam dan luar negeri datang ke sini untuk observasi.
π° 5. Sumber Ekonomi Berbasis Pariwisata Berkelanjutan
- Monkey Forest menarik ribuan wisatawan setiap minggu.
- Tiket masuk digunakan untuk:
- Merawat hutan dan pura
- Mendanai konservasi satwa
- Mendukung ekonomi lokal secara berkelanjutan
π‘ Dengan pengelolaan yang bertanggung jawab, hutan ini menjadi contoh sukses pariwisata yang mendukung pelestarian, bukan perusakan.
π Kesimpulan:
Ubud Monkey Forest dilindungi karena merupakan perpaduan antara cagar alam, situs spiritual, warisan budaya, dan destinasi pendidikan. Perlindungan tempat ini tidak hanya untuk menjaga kera dan hutan, tapi juga menjaga jati diri budaya dan lingkungan hidup Bali agar tetap lestari untuk generasi mendatang.
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2