
Sumber foto by: http://id.pinterest.com/pin/392094711329177836/
Keju adalah produk olahan susu yang dibuat melalui proses koagulasi atau penggumpalan protein susu, terutama kasein. Proses ini biasanya melibatkan penambahan bakteri baik dan enzim seperti rennet, yang membantu memisahkan susu menjadi padatan (dadih) dan cairan (whey). Bagian padat inilah yang diproses lebih lanjut menjadi keju.
Komponen Utama Keju:
- Susu: Bisa berasal dari sapi, kambing, domba, kerbau, atau hewan lain.
- Bakteri starter: Membantu fermentasi, memberi rasa khas.
- Rennet: Enzim untuk menggumpalkan susu.
- Garam: Sebagai pengawet alami dan penambah rasa
Proses pembuatan keju dimulai dari susu segar yang kemudian diolah melalui beberapa tahap untuk menghasilkan keju siap konsumsi. Pertama-tama, susu dipasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya. Setelah itu, ditambahkan bakteri baik (starter culture) yang akan mengubah laktosa menjadi asam laktat, memberi rasa khas dan membantu proses penggumpalan. Selanjutnya, ditambahkan enzim rennet untuk menggumpalkan susu menjadi dadih (curd) dan memisahkannya dari cairan (whey).
Setelah terbentuk, dadih dipotong-potong untuk mengeluarkan lebih banyak whey, lalu dipanaskan dan diaduk agar teksturnya semakin padat. Dadih kemudian dipisahkan dari whey dan dimasukkan ke dalam cetakan untuk dibentuk. Proses pengepresan dilakukan agar sisa cairan keluar dan keju menjadi padat. Setelah dicetak, keju direndam dalam larutan garam atau ditaburi garam, yang berfungsi sebagai pengawet alami dan penambah rasa.
Tahap terakhir adalah pematangan (aging), tergantung jenis kejunya. Keju bisa dibiarkan matang selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun dalam kondisi suhu dan kelembaban tertentu. Selama proses ini, rasa dan tekstur keju berkembang. Hasil akhirnya adalah keju siap konsumsi dengan cita rasa dan karakteristik yang khas.
Ada ratusan jenis keju di dunia, tapi secara umum bisa dibagi berdasarkan tekstur, rasa, proses pembuatan, atau asalnya. Berikut ini beberapa jenis keju populer yang sering dijumpai:
đź§€ Berdasarkan Tekstur dan Proses Pematangan:
Keju Segar (Fresh Cheese)

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/51509989481576002/
Keju Segar (Fresh Cheese) adalah jenis keju yang belum mengalami proses pematangan (aging). Teksturnya lembut, rasanya ringan atau sedikit asam, dan umumnya berwarna putih. Karena tidak diawetkan secara alami seperti keju tua, keju segar memiliki umur simpan pendek dan harus disimpan di lemari es serta dikonsumsi dalam beberapa hari setelah dibuka
Contoh Jenis Keju Segar:
- Ricotta (Italia)
Terbuat dari whey (cairan sisa dari pembuatan keju lain). Teksturnya ringan, berbutir halus, cocok untuk lasagna atau dessert seperti cannoli. - Cottage Cheese (Amerika/Eropa)
Terbuat dari susu sapi, teksturnya berbutir kasar dan lembut. Cocok untuk camilan sehat atau salad. - Mascarpone (Italia)
Keju krim yang sangat lembut dan berlemak. Sering digunakan untuk tiramisu atau saus krim. - Queso Fresco (Meksiko)
Keju putih yang ringan dan mudah hancur. Umum dalam masakan Meksiko seperti taco atau enchilada. - Cream Cheese
Tekstur halus dan mudah dioles. Sering digunakan untuk kue keju (cheesecake), olesan roti, atau saus. - Feta Muda (Yunani)
Beberapa versi feta dikonsumsi saat masih segar, dengan rasa tajam dan asin, sering digunakan dalam salad. - Paneer (India)
Keju segar dari susu sapi atau kerbau, tidak meleleh saat dipanaskan. Populer dalam masakan seperti palak paneer.
Keju Lunak Berkulit (Soft

-ripened Cheese)
Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/199354720993979627/
Keju Lunak Berkulit (Soft-ripened Cheese) adalah jenis keju yang memiliki tekstur lembut di bagian dalam dan kulit luar berjamur putih yang bisa dimakan. Keju ini mengalami proses pematangan dari luar ke dalam, sehingga bagian luar lebih padat, sedangkan bagian dalamnya semakin lembut atau bahkan meleleh seiring waktu.
Contoh Jenis Keju Lunak Berkulit:
- Brie (Prancis)
Salah satu keju paling terkenal. Teksturnya lembut dan creamy, kulit putihnya halus dan bisa dimakan. Rasanya ringan hingga sedikit tajam jika sudah matang. - Camembert (Prancis)
Mirip Brie, tapi biasanya dalam ukuran lebih kecil dan rasa lebih tajam. Teksturnya juga lebih cepat menjadi lembek atau meleleh. - Coulommiers (Prancis)
Sejenis Brie dalam ukuran lebih kecil, tapi sering lebih intens dalam rasa. - Neufchâtel (Prancis)
Bentuknya unik seperti hati, teksturnya lembut, dan rasa sedikit asam. - Saint André
Keju triple-cream dari Prancis, sangat lembut dan kaya rasa (karena kadar lemaknya tinggi).
Keju Semi-Keras (Semi-Hard Cheese)

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/454230312436710728/
Keju Semi-Keras (Semi-Hard Cheese) adalah jenis keju yang memiliki tekstur lebih padat daripada keju lunak, tetapi masih cukup mudah dipotong dan dikunyah. Keju ini biasanya telah melalui proses pematangan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung jenisnya. Rasanya bisa ringan hingga tajam, tergantung tingkat kematangan.
Contoh Jenis Keju Semi-Keras:
- Gouda (Belanda)
Rasa lembut dan manis saat muda, menjadi tajam saat tua. Warna kuning dengan tekstur kenyal. - Edam (Belanda)
Lebih ringan dan lebih rendah lemak dibanding Gouda. Bentuknya bulat dengan lapisan lilin merah. - Havarti (Denmark)
Lembut, sedikit berpori, dan mudah meleleh. Cocok untuk sandwich dan dipanggang. - Maasdam (Belanda)
Seperti versi Belanda dari Swiss cheese, dengan lubang besar dan rasa kacang ringan. - Provolone (Italia)
Rasanya ringan saat muda, tapi bisa menjadi tajam jika diproses lebih lama. Sering digunakan di sandwich dan masakan Italia. - Tilsit (Jerman/Swiss)
Memiliki rasa sedikit pedas dan aroma yang khas. Teksturnya lentur dan cocok untuk dipanggang.
Keju Keras (Hard Cheese)

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/8373949300790188/
Keju Keras (Hard Cheese) adalah jenis keju yang memiliki tekstur sangat padat dan kering, karena kadar airnya rendah. Keju ini telah melalui proses pematangan yang cukup lama — mulai dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun — sehingga menghasilkan rasa yang tajam, kompleks, dan gurih (umami).
Contoh Jenis Keju Keras:
- Parmesan / Parmigiano-Reggiano (Italia)
Dikenal sebagai “raja keju”. Berumur minimal 12–36 bulan. Rasa sangat tajam dan gurih. Sering diparut di atas pasta, sup, atau salad. - Grana Padano (Italia)
Mirip parmesan, tapi lebih ringan dan lebih murah. Proses pematangan biasanya sekitar 9–20 bulan. - Pecorino Romano (Italia)
Dibuat dari susu domba. Rasa sangat asin dan tajam. Cocok untuk masakan Italia seperti carbonara. - Manchego Tua (Spanyol)
Versi tua dari keju manchego. Dibuat dari susu domba, dengan rasa kaya dan tekstur kering. - Asiago D’allevo (Italia)
Versi tua dari keju Asiago. Teksturnya keras, dan rasanya mirip parmesan tapi sedikit lebih ringan.
Keju Biru (Blue Cheese)

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/366269382176106910/
Keju Biru (Blue Cheese) adalah jenis keju yang diberi tambahan jamur dari jenis Penicillium (biasanya Penicillium roqueforti atau Penicillium glaucum) selama proses pembuatannya. Jamur ini menciptakan urat-urat biru atau kehijauan di dalam keju dan memberikan aroma tajam serta rasa yang kuat, khas, dan sedikit asin atau pedas.
Contoh Jenis Keju Biru:
- Roquefort (Prancis)
Dibuat dari susu domba dan dikenal sebagai salah satu keju biru tertua. Teksturnya lembut dan rapuh, dengan rasa kuat dan asin. - Gorgonzola (Italia)
Ada dua jenis: Dolce (manis dan creamy) dan Piccante (tajam dan keras). Dibuat dari susu sapi. - Stilton (Inggris)
Teksturnya padat dan lembut, dengan rasa lebih seimbang. Cocok untuk pemula yang baru mencoba keju biru. - Bleu d’Auvergne (Prancis)
Lebih lembut dan creamy dibanding Roquefort. Rasa tidak terlalu tajam. - Cabrales (Spanyol)
Sangat kuat dan tajam, dibuat dari campuran susu sapi, kambing, dan domba. Salah satu keju biru paling ekstrem.
Keju Meleleh / Olahan (Processed Cheese)

Sumber foto by: https://id.pinterest.com/pin/725994402466783735/
Keju Meleleh / Olahan (Processed Cheese) adalah jenis keju yang dibuat dari campuran keju alami yang dilelehkan dan dicampur dengan bahan tambahan, seperti garam, pengemulsi, pewarna, atau susu bubuk. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan keju yang teksturnya stabil, mudah dilelehkan, dan tahan lama.
Contoh Produk Keju Olahan:
- Keju Slice (American Cheese)
Berbentuk lembaran tipis, sering digunakan untuk burger atau sandwich. Mudah dilelehkan dan memiliki rasa ringan. - Keju Oles (Spreadable Cheese)
Teksturnya sangat lembut seperti krim. Cocok untuk roti, biskuit, atau sebagai campuran saus. - Keju Blok Olahan (Cheddar Olahan, dll.)
Dijual dalam bentuk balok, biasanya digunakan untuk masakan seperti mie keju, lelehan sandwich, atau topping makanan cepat saji. - Keju Leleh untuk Masakan (Cheese Sauce / Keju Cair)
Sudah berbentuk saus atau pasta keju siap pakai. Umum dipakai di nachos, kentang goreng, dan saus celup.
🌍 Berdasarkan Asal Negara (Beberapa Contoh Ikonik):
- Italia: Mozzarella, Parmigiano-Reggiano, Gorgonzola, Ricotta
- Prancis: Brie, Camembert, Roquefort
- Belanda: Edam, Gouda
- Swiss: Emmental, Gruyère
- Inggris: Cheddar, Stilton
- Jerman: Limburger
- Meksiko: Queso Fresco, Cotija
Keju merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi penting. Berikut adalah kandungan gizi utama pada keju secara umum, meskipun komposisinya bisa berbeda tergantung jenis keju dan proses pembuatannya:
Kandungan Gizi Utama dalam Keju (per 100 gram):
Nutrisi | Kandungan Rata-rata | Fungsi / Manfaat |
---|---|---|
Protein | 15–30 gram | Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh |
Lemak | 20–35 gram | Sumber energi, membantu penyerapan vitamin A, D |
Kalsium | 500–1200 mg | Penting untuk kesehatan tulang dan gigi |
Fosfor | 300–700 mg | Mendukung pembentukan tulang dan gigi |
Vitamin A | 200–500 IU | Baik untuk penglihatan dan sistem imun |
Vitamin B12 | 1–3 mcg | Penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah |
Zat Besi | 0,1–1 mg | Membantu transport oksigen dalam darah |
Sodium (Garam) | 300–1500 mg | Mengatur keseimbangan cairan, tapi harus dibatasi |
Karbohidrat | 0–3 gram | Biasanya rendah, terutama gula laktosa |
Kalsium | Tinggi, sekitar 20–30% kebutuhan harian per 100g | Mendukung tulang dan gigi yang kuat |
Manfaat Gizi Keju:
Sumber protein berkualitas tinggi
Kaya kalsium yang penting untuk tulang dan gigi
Mengandung vitamin dan mineral penting yang mendukung berbagai fungsi tubuh
Memberikan energi yang cukup tinggi karena kandungan lemaknya
Catatan Penting:
- Lemak jenuh: Keju mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, jadi konsumsinya harus seimbang terutama bagi yang menjaga kesehatan jantung.
- Sodium: Beberapa keju (misalnya keju biru atau keju keras) memiliki kandungan garam tinggi, sebaiknya dibatasi bagi yang hipertensi.
- Laktosa: Sebagian besar keju keras memiliki kadar laktosa rendah, cocok untuk orang intoleran laktosa.
Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.
Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2