Menyelami Rasa Autentik Wina: Surga Kuliner di Jantung Eropa
Wina, ibu kota Austria yang elegan dan kaya budaya, bukan hanya dikenal sebagai kota musik klasik, tetapi juga sebagai surga kuliner yang memikat wisatawan dari seluruh dunia. Dengan warisan kekaisaran yang mendalam dan pengaruh dari berbagai kebudayaan Eropa Tengah, masakan khas Wina menawarkan harmoni rasa yang tiada duanya. Dari hidangan daging legendaris hingga manisan mewah yang penuh sejarah, Wina adalah destinasi gastronomi yang wajib dijelajahi setiap pencinta kuliner.
1. Wiener Schnitzel – Ikon Tak Tergantikan dari Dapur Wina

Tidak ada yang lebih mewakili kuliner Wina selain Wiener Schnitzel. Hidangan ini terdiri dari potongan daging sapi muda (veal) yang dipipihkan, dibalur tepung roti, lalu digoreng hingga keemasan. Asal-usulnya konon terkait dengan Italia, namun telah diadaptasi dan disempurnakan oleh koki-koki Austria sejak abad ke-19.
Yang menjadikan Wiener Schnitzel begitu khas adalah kelembutan dagingnya dan kerenyahan lapisan luar yang sempurna, biasanya disajikan dengan irisan lemon, kentang rebus, atau salad kentang khas Austria.
2. Tafelspitz – Kejutan Elegan dalam Kesederhanaan

Tafelspitz adalah hidangan klasik yang dulunya menjadi favorit Kaisar Franz Joseph I. Terdiri dari potongan daging sapi bagian pantat yang direbus perlahan bersama akar sayuran, kemudian disajikan dengan saus apel-horseradish dan kentang. Kombinasi rasa manis, asam, dan gurih menciptakan pengalaman makan yang menggugah selera dan sangat mewakili cita rasa bangsawan Austria.
3. Apfelstrudel – Rasa Nostalgia dalam Setiap Gigitannya

Apfelstrudel adalah kue pastry isi apel yang populer tak hanya di Austria, tetapi juga di negara-negara sekitarnya. Namun, Wina dianggap sebagai tempat terbaik untuk menikmati strudel otentik. Dibuat dari adonan yang ditarik setipis mungkin hingga nyaris transparan, kemudian diisi dengan apel yang dimasak dengan kismis, kayu manis, dan gula.
Keunikan Apfelstrudel bukan hanya pada rasanya, tetapi juga pada teknik pembuatannya yang membutuhkan keterampilan tinggi dan diwariskan secara turun-temurun.
4. Sachertorte – Cokelat Mewah dengan Sejarah Panjang

Diciptakan oleh Franz Sacher pada tahun 1832, Sachertorte adalah kue cokelat berlapis selai aprikot dan diselimuti cokelat glaze yang mengkilap. Kue ini begitu populer hingga ada “perang kue” antara dua institusi besar Wina: Hotel Sacher dan Demel, yang berebut klaim keaslian resep.
Sajian ini bukan hanya makanan penutup biasa—melainkan simbol kebanggaan nasional yang menunjukkan betapa seriusnya orang Wina terhadap dessert mereka.
5. Gulasch Wina – Warisan Hongaria yang Diadaptasi dengan Cita Rasa Lokal

Meski Gulasch berasal dari Hongaria, versi Wina memiliki keunikannya sendiri. Kuahnya lebih kental, warnanya lebih gelap, dan menggunakan lebih banyak bawang bombay serta paprika. Daging sapi yang dimasak perlahan ini menghasilkan rasa umami yang mendalam. Biasanya disajikan dengan Semmelknödel (dumpling roti) yang menyerap kuah gurihnya secara sempurna.
6. Eierschwammerl-Rahmsuppe – Sup Jamur Eksotis yang Memikat Lida

Pada musim panas dan gugur, masyarakat Wina berburu Eierschwammerl (sejenis jamur chanterelle) di hutan-hutan sekitar. Jamur ini kemudian dimasak dalam sup krim yang lembut, menghasilkan rasa earthy dan creamy yang sangat memanjakan.
Hidangan ini bukan sekadar sup, melainkan simbol hubungan erat antara masyarakat Wina dengan alam sekitarnya.
7. Kaiserschmarrn – Pancake Kekaisaran yang Kaya Tekstur

Kaiserschmarrn adalah pancake tebal yang dirobek-robek menjadi potongan kecil, ditaburi gula halus, dan biasanya disajikan dengan saus prem atau apel. Nama hidangan ini berarti “kekacauan kaisar”, karena bentuknya yang tidak beraturan.
Menurut legenda, Kaiserschmarrn tercipta secara tidak sengaja ketika koki kekaisaran gagal membuat pancake utuh. Siapa sangka “kegagalan” itu justru menjadi hidangan ikonik?
8. Leberkäse – “Keju Hati” Tanpa Keju, Namun Kaya Rasa

Meski namanya berarti “keju hati”, Leberkäse justru tidak mengandung keduanya. Ini adalah roti daging yang dibuat dari campuran daging sapi dan babi yang digiling halus, dipanggang hingga membentuk kerak cokelat di luar.
Biasanya disajikan dalam bentuk irisan tebal dengan roti dan mustard pedas. Murah, praktis, dan sangat populer sebagai makanan jalanan.
9. Backhendl – Ayam Goreng Bergaya Kekaisaran

Sebelum ayam goreng ala Amerika mendunia, Wina telah memiliki versinya sendiri: Backhendl. Ayam dibumbui, dilapisi tepung roti, lalu digoreng hingga renyah. Disajikan dengan salad kentang dan irisan lemon, hidangan ini sering muncul di menu restoran klasik Wina.
Meskipun sederhana, Backhendl menyuguhkan rasa nostalgia dan kualitas yang elegan—dua hal yang selalu jadi ciri khas masakan Austria.
10. Knödel – Bola Ajaib Serbaguna dari Roti atau Kentang

Knödel adalah bola adonan yang bisa terbuat dari roti basi, kentang, atau bahkan semolina. Digunakan sebagai pendamping sup, gulasch, atau bahkan hidangan manis, knödel mencerminkan semangat hemat dan kreatifitas dapur Austria.
Yang unik, setiap keluarga biasanya punya resep knödel khas mereka sendiri, menambah nilai emosional dan warisan dalam setiap suapan.
Penutup: Wina, Lebih dari Sekadar Musik dan Istana
Menjelajahi kuliner Wina adalah seperti membuka lembaran sejarah Eropa dalam bentuk rasa dan aroma. Dari hidangan kekaisaran seperti Tafelspitz hingga camilan manis seperti Sachertorte, tiap masakan membawa cerita yang kaya budaya dan tradisi. Jika kamu ingin merasakan kekayaan sejarah dan seni melalui indera pengecap, maka menjelajahi makanan khas Wina adalah pengalaman yang wajib ada dalam daftar perjalanan hidupmu.
Cari produk oleh oleh lainnya cuma di Royal Ole2
Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2