Email Address

info@royalole2.com

Our Location

Jl. Ir. Soekarno No.112 Kota Batu

Bakpia Pathok Legenda Manis dari Yogyakarta

Bakpia Pathok adalah salah satu jajanan khas Yogyakarta yang sangat populer. Kue ini memiliki kulit yang renyah dan isian yang lembut, biasanya berupa kacang hijau halus. Rasa manis gurih dari bakpia membuatnya menjadi favorit banyak orang.

Tentu, mari kita bahas lebih dalam mengenai asal-usul nama “bakpia pathok” yang begitu melekat dengan jajanan khas Yogyakarta ini:

Asal-Usul Nama Bakpia Pathok

Nama “bakpia pathok” yang kita kenal saat ini ternyata menyimpan sejarah yang panjang dan menarik. Mari kita telusuri asal-usul nama yang begitu melekat dengan jajanan manis khas Yogyakarta ini.

Sebelum membahas asal-usul nama “pathok”, kita perlu memahami terlebih dahulu arti kata “bakpia”. Kata “bakpia” sendiri berasal dari bahasa Tionghoa dialek Hokkien (Hanzi: 肉餅), yang terdiri dari kata “bak” yang berarti “daging” dan “pia” yang berarti “kue”. Secara harfiah, bakpia berarti “roti berisikan daging”. Namun, di Indonesia, khususnya Yogyakarta, isian bakpia lebih sering menggunakan kacang hijau yang manis, bukan daging. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi budaya dalam proses akulturasi kuliner.

Sedangkan kata “pathok” yang disematkan pada nama bakpia merujuk pada sebuah daerah di Yogyakarta, tepatnya di sebelah barat Malioboro. Daerah ini menjadi pusat pembuatan bakpia sejak dulu, sehingga nama daerahnya pun melekat pada kue tersebut.

Support by : Sgutterstock Rizvisual

Sejarah Singkat

Sekitar tahun 1940-an, bakpia mulai diproduksi di daerah Pathuk, Yogyakarta. Salah satu pelopornya adalah Kwik Sun Kwok yang menyewa tanah di Kampung Suryowijayan untuk memulai usaha pembuatan bakpia. Kwik Sun Kwok melakukan eksperimen dengan resep dan teknik pembuatan bakpia, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas dan berbeda dari bakpia yang ada sebelumnya.

Mengapa “Pathok”?

Dikarenakan Pada masa lalu, hampir semua produsen bakpia berpusat di daerah Pathuk. Mereka membuat bakpia dengan resep turun-temurun dan menjualnya di sekitar kawasan Pathuk. dan juga Para pembuat bakpia di daerah Pathok pada awalnya menamai produk mereka sesuai dengan alamat rumah tempat mereka memproduksi bakpia. Misalnya, ada yang menyebut bakpia buatannya dengan nama “Bakpia Pathok 25” karena rumahnya berada di Jalan Pathuk nomor 25

Ciri Khas

  • Tekstur kulit bakpia pathok pada umumnya lembut, tipis, dan sedikit renyah saat digigit, selain itu juga lembut berpasir di dalam memberikan sensasi yang menyenangkan saaat di nikmati’
  • Pada umumnya dari segi warna bakpia pathok memiliki warna kuning pucat hingga kecoklatan, juga untuk warnanya tergantung pada tingkat kematangan pada saaat di panggang
  • Untuk isi dari Bakpia Pathok yaitu isi utama pada Bakpia Pathok adalah kacang hijau yang telah di tumbuk halus, dijuga di campur dengan gula , dan sedikit garam. Rasanya manis gurih dengan tekstur yang lembut dan sedikit berpasir.
  • Untuk bentuk dari Bakpia Pathok yaitu bulat pipih mirip dengan bulan sabit
  • Aroma dari Bakpia Pathok yaitu manis gurih dengan kombinasi antara rasa manis dari gula dan gurihnya kacang hijau sehingga menciptakan rasa yang seimbaang.

Perkembangan Bakpia Pathok

  • Ekspansi Rumah Tangga: Seiring waktu, semakin banyak keluarga Tionghoa di kawasan Pathuk yang mulai membuat bakpia sebagai usaha rumahan. Mereka mengembangkan resep masing-masing, menciptakan beragam rasa dan tekstur.

Era Merek dan Nomor Rumah

  • Identifikasi Unik: Setiap produsen bakpia pada masa awal menggunakan nomor rumah sebagai merek dagang. Misalnya, Bakpia Pathuk 75 yang didirikan oleh Liem Bok Sing.
  • Kompetisi Sehat: Sistem penamaan ini menciptakan persaingan sehat antar produsen, mendorong mereka untuk terus meningkatkan kualitas produknya.

Populeritas Meningkat dan Ekspansi Rasa

  • 1980-an: Bakpia Pathuk semakin populer dan menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta.
  • Beragam Rasa: Selain rasa kacang hijau asli, muncul berbagai inovasi rasa seperti cokelat, keju, durian, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi selera konsumen yang semakin beragam.
  • Pengemasan Modern: Bakpia mulai dikemas dengan lebih menarik menggunakan dus atau kertas karton, meningkatkan daya tarik bagi wisatawan.

Era Modern dan Tantangan Globalisasi

  • Persaingan Ketat: Seiring berjalannya waktu, persaingan antar produsen bakpia semakin ketat. Muncul banyak merek baru dengan inovasi rasa dan kemasan yang lebih modern.
  • Standarisasi Kualitas: Untuk mempertahankan kualitas dan nama baik, banyak produsen bakpia mulai menerapkan standar produksi yang lebih baik.
  • Ekspansi Pasar: Bakpia Pathuk tidak hanya populer di Yogyakarta, tetapi juga dikenal di seluruh Indonesia, bahkan hingga mancanegara.
  • Tantangan Online: Munculnya platform jual beli online memudahkan konsumen untuk mendapatkan bakpia dari berbagai produsen, namun juga menghadirkan tantangan baru bagi produsen lokal.

Dampak terhadap Masyarakat

  • Pertumbuhan Ekonomi: Industri bakpia telah menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Pathuk dan sekitarnya.
  • Pelestarian Budaya: Bakpia Pathuk menjadi bagian dari warisan budaya Yogyakarta dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
  • Inovasi Kuliner: Munculnya berbagai varian rasa bakpia mendorong inovasi dalam dunia kuliner Yogyakarta.

Support by : Shutterstock/ijp2726

Kesimpulan

Perkembangan bakpia pathok adalah cerminan dari dinamika ekonomi dan sosial budaya di Yogyakarta. Dari industri rumahan sederhana, bakpia telah menjelma menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, bakpia pathok tetap menjadi salah satu ikon kuliner Yogyakarta yang tak lekang oleh waktu.

Faktor-faktor yang mendorong perkembangan bakpia pathok:

  • Inovasi rasa: Berbagai varian rasa menarik minat konsumen.
  • Pengemasan menarik: Kemasan yang menarik membuat bakpia menjadi oleh-oleh yang menarik.
  • Promosi yang efektif: Promosi melalui berbagai media meningkatkan kesadaran masyarakat.
  • Kualitas yang terjaga: Usaha untuk mempertahankan kualitas produk menjadi kunci keberhasilan.

Tantangan di masa depan:

  • Persaingan yang semakin ketat: Munculnya produk sejenis dengan harga yang lebih murah.
  • Perubahan selera konsumen: Konsumen semakin menuntut produk yang sehat dan bergizi.
  • Perubahan teknologi: Penggunaan teknologi dalam produksi dan pemasaran bakpia akan semakin penting.

Peluang di masa depan:

  • Ekspor: Bakpia memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.
  • Kolaborasi dengan pelaku wisata: Kerjasama dengan pelaku wisata dapat meningkatkan promosi bakpia.
  • Pengembangan produk turunan: Bakpia dapat dijadikan bahan dasar untuk produk olahan lainnya.

Tips Memilih Bakpia Pathuk yang Berkualitas

  • Perhatikan Tampilan: Pilih bakpia yang memiliki bentuk yang bagus, tidak pecah, dan permukaannya halus.
  • Cium Aromanya: Bakpia yang berkualitas memiliki aroma yang harum dan menggugah selera.
  • Rasakan Teksturnya: Kulit bakpia yang lembut dan isian yang lembut berpasir adalah ciri khas bakpia pathok yang berkualitas.
  • Perhatikan Tanggal Kadaluarsa: Pastikan bakpia yang Anda beli masih segar dan belum melewati tanggal kadaluarsa.

Dengan mengetahui ciri-ciri khas bakpia pathok, Anda akan lebih mudah memilih bakpia yang berkualitas dan sesuai dengan selera Anda.

Tunggu apa lagi? Yuk, ajak bestie atau keluarga kamu ke Royal ole2 untuk berbelanja oleh-oleh,tersedia 2000 varian oleh oleh didalam nya.

Cari produk oleh oleh lainya cuma di Royal Ole2

Jangan lewatkan update royalole2 di Instagram Royal Ole2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *